TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Sejumlah penjual makanan di Boulevard Tuminting, Manado, Provinsi Sulut, terpaksa menutup usaha dikarenakan ancaman gelombang tinggi, Selasa (30/11/2021).
Gelombang tinggi dipicu angin keras yang berembus sejak Selasa sore.
Lokasi jualan tersebut mudah diserang ombak tinggi karena berada tepat di tepi pantai.
Amatan tribunmanado.co.id Selasa (30/11/2021) sore, semua tempat usaha makanan di seputaran perempatan Indomaret tutup.
Pemilik usaha mengungsikan semua peralatan masak dan makan. Di hari biasa, lokasi itu paling ramai.
Makanan yang dijajakan adalah makanan Manado, Saraba, Milu Siram, Milu Bakar dan Ikan Bakar.
Rustam, salah satu pemilik kios mengaku enggan mengambil resiko.
"Lebih baik tutup saja, ombak sangat tinggi. Beton di jalan saja tersapu," ujar dia.
Rustam mengaku masih melihat situasi sebelum memutuskan apakah akan buka esok hari. Jika cuaca masih buruk, ia belum akan buka.
"Keselamatan adalah yang utama," katanya.
Jefry pemilik usaha makan lainnya mengaku sangat berat menutup usahanya. Ia kehilangan pendapatan jutaan rupiah.
"Tapi mau bagaimana lagi, daripada barang barang saya hancur," katanya.
Ia membeber, pengalaman sebelumnya, hantaman ombak di lokasi itu sangat ganas.
Perahu perahu nelayan hancur terpukul di batu yang berada di pesisir pantai.
Di saat awal laut bergelora pada Selasa siang, ia langsung mengungsikan barang barang dari kios ke rumahnya yang berada tak jauh dari situ.
Cuaca ekstrem ancam Provinsi Sulut pada akhir tahun ini hingga awal tahun depan.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Manado Ben Arther Molle mengatakan, hujan intensitas ringan hingga deras akan terjadi di seluruh daerah Sulawesi Utara.
"Peningkatan signifikan terjadi di Bolmut, Bolsel, Minahasa dan Manado.
"Untuk Manado curah hujan meningkat 21 hingga 41 persen," katanya Selasa (30/11/2021).
Ia menyatakan, puncak hujan akan terjadi pada bulan Januari 2022.
Penyebab cuaca ektrem, ia menuturkan, karena hujan lebat dan juga fenomena La Nina.
Fenomena La Nina sudah dimulai sejak Oktober 2021.
"Ini memang siklus hujan lebat dan ditambah fenomena La Nina. Jadi kita harus waspada," katanya.
Sebutnya, pihak BMKG akan memasok informasi update cuaca ke pemerintah dan masyarakat.
Kaban BPBD Manado Pieter Eman mengatakan, pihaknya sudah menyusun dokumen penanggulangan bencana yang berisi penecegahan, penanggulangan, aksi, penanganan serta pemulihan bencana.
"Dengan dokumen ini penanganan jadi terarah. Semua instansi tahu tugas masing masing," katanya.
Tentang Manado
Kota Manado adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dan merupakan kota terbesar kedua di Pulau Sulawesi.
Kota Manado berbatasan dengan Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara.
Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa, luas wilayah Kota Manado 157,27 km².
Wilayah perairan Kota Manado meliputi Pulau Bunaken, Pulau Siladen dan Pulau Manado Tua
Saat ini di Kota Manado dipimpin oleh Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang. (Art).
• Pemkab Sitaro Jamin Ketersediaan BBM Jelang Nataru
• Hewan Apakah yang Anda Lihat Pertama Kali? Jawabannya Bisa Ungkap Hal Baru Tentang Dirimu
• Kecelakaan Maut Tadi Pukul 14.10 WIB, Seorang Remaja Tewas, Motor Boncengan 3 Tabrakan dengan Truk