Bom Bunuh Diri di Ugand

Serangan Bom Bunuh Diri di Uganda, ISIS Klaim Bertanggung Jawab, 3 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang memadamkan api di mobil yang disebabkan oleh ledakan bom di dekat gedung Parlemen di Kampala, Uganda, pada 16 November 2021.

Dua di antara korban tewas adalah polisi.

Sementara 33 lainnya terluka dalam ledakan, dengan lima orang kritis.

Proses di parlemen dibatalkan dan anggota parlemen disarankan untuk tidak datang ke gedung setelah serangan.

Mobil yang diparkir di dekat gedung parlemen terbakar.

Sementara ledakan di dekat kantor polisi memecahkan kaca jendela.

"Suara ledakan seperti itu dari senjata besar meledak. Tanah bergetar, telinga saya hampir tuli," Peter Olupot, penjaga bank yang berada dekat dengan lokasi serangan.

3 Berita Populer Selebriti Malam ini, Penampilan Putri Mako, Zikri Daulay dan Pengakuan Dina Lorenza

ISIS memberikan pernyataan di saluran Telegramnya, yang kemudian dilaporkan oleh Kantor Berita Amaq, mengatakan para anggotanyalah yang melakukan serangan tersebut.

Para pejabat menyalahkan Pasukan Demokrat Sekutu (ADF), sebuah kelompok pemberontak yang berjanji setia kepada ISIS pada 2019.

Awalnya dibentuk di Uganda, tetapi sekarang berbasis di DR Kongo, ADF semakin sering melakukan serangan atas nama IS.

Sejumlah ledakan bom terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Bulan lalu, seorang pelayan berusia 20 tahun tewas setelah sebuah perangkat tertinggal di tas belanja, diledakkan di sebuah bar di kota.

Beberapa hari kemudian, beberapa orang terluka ketika seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di sebuah bus dekat Kampala.

ISIS mengklaim kedua serangan tersebut, dan polisi mengatakan ada hubungan dekat dengan ADF, termasuk pengebom bus yang masuk dalam daftar buronan anggota ADF.

Perpaduan yang berbahaya dari militansi domestik dan ekstremisme global mengancam keamanan Uganda.

Halaman
123

Berita Terkini