Rapat ini dihadiri oleh para petinggi negara Indonesia.
Namun Mendagri kala itu, Amir Mahmud, berkata jika kepopuleran M Jusuf sebagai Pangab ada maksud tertentu.
"Adalah Mendagri (Jenderal Amir Mahmud) yang bicara pertama kali, (bahwa) dengan semakin populernya Jenderal Jusuf selaku Menhankam/Pangab,
maka diduga ada 'ambisi-ambisi tertentu Jenderal Jusuf yang perlu ditanyakan kepada yang bersangkutan.”
"Tiba-tiba, Jenderal Jusuf mengebrak meja dengan tangannya. Dengan suara keras, dia berkata; Bohong! Itu tidak benar semua.
Saya ini diminta untuk menjadi Menhankam/Pangab karena perintah Bapak Presiden."
"Saya ini orang Bugis. Jadi, saya tak tahu arti kata kemanggulangan yang bahasa Jawa itu.
Tapi, saya laksanakan perintah itu sebaik-baiknya tanpa tujuan apa-apa," tulis Salim Said.
Gebrakan meja Panglima ABRI langsung membuat hadirin semua kaget, termasuk Soeharto.
Akibatnya, rapat yang baru berlangsung beberapa menit langsung dibubarkan oleh Presiden Soeharto.
Sejak saat itu hubungan M Jusuf dan Soeharto mulai dingin.
Bahkan M Jusuf jarang mengikuti rapat kabinet yang dipimpin Soeharto di Bina Graha.
M Jusuf juga dikenal sebagai Jenderal yang sering mengunjungi barak-barak prajurit TNI di medan perang.
Sehingga ia amat populer di mata seluruh unsur militer Indonesia.