TRIBUNMANADO.CO.ID - Jenderal Andika Perkasa menjadi calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Presiden mengusulkan satu nama calon Panglima TNI, untuk dapat persetujuan. Karena itu Pak Setneg, presiden sampaikan surpres mengenai usulan calon Panglima TNI atas nama Jenderal Andika Perkasa," ungkap Ketua DPR RI Puan Maharani.
Berikut profil Jenderal TNI Andika Perkasa, aktif di kegiatan sosial.
Baca juga: Sosok Alex Perkasa Anak Jenderal Andika Perkasa, Seorang Dokter Muda Berprestasi
Baca juga: Puan Maharani Pastikan Segera Proses Surpres yang Tunjuk Jenderal Andika Perkasa Calon Panglima TNI
Baca juga: Ini Riwayat Pendidikan Andika Perkasa yang Diusulkan Jokowi Jadi Panglima TNI Ganti Hadi Tjahjanto
KSAD Jenderal Andika Perkasa menggendong Acep Yunus, Penjual Kripik Disabilitas (Tangkap layar YouTube Channel TNI AD)
Saat ini Jenderal TNI Andika Perkasa adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Dia adalah KSAD yang aktif di berbagai kegiatan sosial.
Jenderal Andika Perkasa pernah sampai menggendong penjual kripik disabilitas.
Dalam tayangan di channel youtube TNI AD, tampak Jenderal Andika Perkasa dan Hetty Andika Perkasa menerima kunjungan Acep Yunus di Mabes AD.
Pertemuan Acep Yunus dengan Kasad dan Ketua Umum Persit KCK, diprakarsai oleh Dedi Mulyadi.
Dedi merasa Acep adalah sosok yang menginspirasi para penyandang disabilitas di Indonesia.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat menggelar konferensi pers di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021). KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan Sersan Dua (Serda) Aprilia Manganang sejatinya adalah laki-laki namun karena menderita hipospadias sejak lahir sehingga dianggap perempuan dan kini dirinya tengah menjalani perawatan di RSPAD. (Tribunnews/JEPRIMA)
Acep sapaan akrabnya, setiap hari Ia berkeliling kota Bandung dengan menarik sebuah kotak berisi dagangan, sudah 5 tahun ia berjualan camilan keripik tersebut, baginya sebuah kekurangan bukanlah sebuah alasan untuk bermalas-malasan.
“Saya terpanggil karena apa bukan berarti saya ingin diborong dagangan saya atau mengharapkan bantuan apapun tapi memperbaiki martabat disabilitas, supaya disabilitas itu jangan lagi ada yang didiskriminasi atau dipandang sebelah mata.