Bagi Nabi Muhammad SAW, lanjut Ustad Adi, keringanannya itu ialah 100 ayat Surah Al Baqarah, atau 10 hingga 11 ayat terakhir surah Ali Imran yang dibaca dalam satu rakaat.
"Jadi ukuran ringannya itu relatif. Ringan bagi Nabi belum tentu ringan bagi kita. Tapi prinsipnya cari yang ringan," terang Ustad Adi.
Jenis surah kedua ialah surah-surah yang tersusun dalam Alquran secara tertib, dengan tujuan mengulang yang dihafal atau memperbanyak yang dibaca.
"Kalau yang tadi yang ringan-ringan, sekarang justru terbalik. Panjang, tapi panjangnya ini diurutkan," lanjutnya.
Bagi yang sudah mengahafal Alquran, sambung Ustad Adi, ini adalah kesempatan untuk mengulang hafalannya sebagaimana dilakukan oleh para sahabat Nabi Muhammad.
Selanjutnya jenis surah ketiga yaitu memilih surah-surah yang sesuai dengan kebutuhan atau keperluan pelaksana tahajud.
Oleh Ustad Adi Hidayat dikatakan bahwa ini yang paling jarang dilakukan oleh pelaksana sholat tahajud.
Misalnya bagi yang sedang mencari nafkah, maka lebih baik membaca ayat-ayat tentang rezeki untuk meminta kemudahan pada Allah Swt.
Begitupula untuk masalah lainnya yang diperlukan oleh pelaksana sholat tahajud, bisa memilih ayat-ayat yang sesuai untuk dibacakan dalam ibadah malam ini.
Sebagaimana diketahui, semua surah Alquran berisi pedoman hidup dan semua permasalahan soal kehidupan ada di dalamnya.
Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud
sholat tahajud adalah salah satu ibadah shalat sunah yang dilakukan pada malam hari.
Waktu pengerjaannya yakni pada sepertiga malam akhir atau setengah malam akhir.
Salat tahajud juga bisa dilakukan pada waktu mendekati dua pertiga malam hingga waktu menjelang sholat subuh.
Jumlah rakaat sholat sunnah ini tidak ada batasnya, tapi paling sedikit dikerjakan sebanyak dua rakaat.