TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Seorang pemuda menyambut tribunmanado.co.id saat memasuki rumah kopi Second Change di kawasan Mega Mas Manado samping kantor Pariwisata Manado, Selasa (19/10/2021).
Ia pemuda kurus yang punya senyum manis. Dia menyapa hangat.
"Selamat datang pak," kata dia.
Tribunmanado.co.id memesan sebuah coklat panas. Ia membuatnya. Rasanya enak.
Sang pemuda punya latar belakang unik. Mantan narapidana yang baru keluar dari penjara.
Di rumah kopi tersebut, ia dididik jadi barista.
Rumah kopi tersebut mempekerjakan para mantan narapidana sebagai barista.
Mereka dididik ketrampilan, mental serta rohani, agar dapat menjaga tenaga kerja yang terampil.
"Sesuai namanya second change yakni kesempatan kedua, inilah kesempatan bagi mereka mantan narapidana untuk hidup berguna dan menjadi berkat untuk orang lain," Manajer Second Change Edward Rumambi Selasa (19/10/2021).
Ungkap dia, ide untuk mempekerjakan para mantan narapidana datang dari ketua yayasan Inspire Indonesia Manado.
Saat sang ketua mengajari sepakbola di lapas, para narapidana mengeluh tentang masa depan setelah keluar dari Lapas.
"Dari situ muncul ide untuk memberdayakan para narapidana ini untuk hal hal positif. Mantan narapidana kan selalu dicitrakan negatif. Padahal mereka berhak berubah dan juga punya masa depan," katanya.
Mengajar para mantan napi jadi barista bukan pekerjaan gampang. Perlu pendekatan personal.
"Kita harus adakan pendekatan, bicara dengan mereka, jadi ada prosesnya. Yang melayani di cafe adalah yang benar benar matang," katanya.
Ungkap dia, pihak yayasan menopang penuh pelatihan itu. Mereka mengirim para pengajar.