Ahmad Muzani kemudian minta seluruh kader Gerindra untuk tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan partai.
Baca juga: Kabar Larissa Chou Setelah Bercerai, Banyak Pertimbangan dalam Mencari Ayah Sambung Bagi Yusuf
Baca juga: Sudah Punya Rumah Sendiri, Anak Pasha Ungu, Kiesha Alvaro Minta Nikah Muda, Okie Bilang 2 Kata ini
Justru, ia minta kepada segenap kader Gerindra untuk menjadi faktor pemenang bagi Prabowo Subianto di Pilpres mendatang.
"Dalam survei Pak Prabowo paling unggul, elektabilitas paling tinggi, maka permintaan saudara untuk Pak Prabowo maju di 2024 tidaklah salah."
"Ini momentum dan kesempatan kita untuk mendudukan kader terbaik untuk di kursi top eksekutif."
"Tapi kita jangan jadi bagian menjadi penyebab masyarakat tidak memilih beliau, semua kesalahan kita harus perbaiki," katanya.
Komentar PKS
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, pihaknya tak mempersoalkan jika Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut dia, hal itu merupakan bagian dari strategi dan kebijakan masing-masing partai untuk memenangkan Pemilu. "Tiap partai mempunyai strategi dan kebijakannya sendiri. Jadi, monggo saja," ujar Mardani saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/10/2021).
Mardani menegaskan bahwa PKS hingga kini tetap memutuskan Ketua Majelis Syuro, Salim Segaf Al Jufri untuk diusung menjadi calon presiden dan calon wakil presiden.
Dia menyebut, Salim Segaf sebagai sosok yang tepat dan amanah bagi PKS untuk dimajukan dalam Pilpres 2024.
"Salim Segaf dari kalangan ulama, berilmu, bijak dan Insya Allah amanah," ujarnya.
Kendati demikian, PKS ditegaskannya tak menutup kemungkinan berkoalisi atau membuka lobi-lobi politik dengan partai lain, termasuk Gerindra.
Akan tetapi, semua keputusan tersebut tetap ada pada pihak Majelis Syuro PKS.
"Apakah akan berkoalisi, semua kemungkinan tetap ada. PKS akan membuka komunikasi politik dengan semua pihak termasuk partai politik dan lembaga lainnya. Tapi, Majelis Syuro yang akan memutuskan," jelas anggota Komisi II DPR itu.
PPP sarankan disandingkan dengan tokoh religius