"Kedekatan presiden dengan Hendropriyono kiranya menjadi garansi bagi Jokowi untuk memilih Andika Perkasa. Hal itu akan menguatkan kepercayaan Jokowi terhadap Andika Perkasa," kata Jamiluddin melalui keterangannya, Jumat (1/10/2021).
"Hal itu tidak dimiliki Yudo Margono. Yudo semata mentereng dari karier militernya, namun tidak ada yang menggaransi ke presiden Jokowi. Tentu ini menjadi titik lemah Yudo Margono," lanjutnya.
Selain itu, kata Jamiluddin, Andika Perkasa juga mendapat dukungan dari sebagian Anggota Komisi I DPR RI.
Hal itu menjadi modal kuat bagi Andika Perkasa saat uji kepatutan dan kelayakan. Setidaknya, tahapan ini akan lebih mudah dilalui Andika Perkasa.
Sementara dukungan Anggota Komisi I DPR RI terhadap Yudo Margono belum terdengar.
"Hal ini juga menjadi titik lemah bagi Yudo manakala ikut uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI," ujarnya.
Lebih lanjut, Jamiluddin menilai ada faktor lainnya yaitu terkait penerimaan umat dan pemuka agama terhadap calon Panglima TNI.
Menurutnya, secara kasat mata, umat dan pemuka agama kelihatannya tidak ada masalah terhadap sosok Andika Perkasa.
Hal itu dapat dilihat manakala Andika Perkasa bertemu masyarakat, khususnya dengan umat dan pemuka agama.
Sementara itu Yudo Margono, memang tidak terekspos aktivitasnya dengan umat dan pemuka agama.
"Karena itu, sulit mengidentifikasi penerimaan umat dan pemuka agama terhadap Yudo Margono," ucapnya.
Dari tiga pertimbangan itu, Jamiluddin meyakini peluang Andika Perkasa akan lebih besar terpilih menjadi panglima daripada Yudo Margono.
Namun, dia mengingatkan keputusan akhir siapa sosok calon Panglima TNI ada di tangan Presiden Jokowi.
Kepala negara pasti memiliki pertimbangan tersendiri untuk dapat memilih calon Panglima TNI terbaik.