G30S

Detik-detik Eksekusi DN Aidit Petinggi PKI yang Diburu TNI, Jasad Masuk Sumur dan Hilang Tanpa Jejak

Penulis: Finneke Wolajan
Editor: Finneke Wolajan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DN Aidit Pentolan PKI yang Diburu TNI AD Setelah G30SPKI

Sang komandan menunjuk sebuah sumur tua di belakang markas. Yasir kemudian membawa Aidit ke sana.

Di depan sumur, Yasir mempersilahkan tahanannya untuk mengucapkan pesan terakhir.


DN Aidit dan Soekarno (Istimewa)

Namun, waktu itu justru Aidit mengumandangkan pidato dengan berapi-api.

Mendengar pidato itu, Kolonel Yasir dan para anak buahnya naik pitam. Dia langsung menembak Aidit dengan peluru hingga dadanya berlubang.

Jenazahnya langsung tersungkur dan masuk ke dalam sumur.

Setelah bertahun-tahun berlalu, tak ada satupun penanda bekas sumur di pekarangan gedung tua bekas markas Batalyon 444 di Boyolali.

Tanahnya sudah ditumbuhi berbagai tanaman seperti labu siam, ubi jalar, pohon mangga, serta jambu biji.

Namun, banyak orang meyakini bahwa di sana dulu ada sumur tua yang menjadi tempat pembuangan jenazah Aidit.

Salah satunya yang meyakininya adalah, Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) Boyolali, Tamam Saemuri (71).

Pada tahun 1965, Tamam muda adalah seorang aktivis Gerakan Pemuda Ansor.

Dia sempat bertemu dengan Kolonel Yasir dalam sebuah rapat organisasi di pendopo kantor kabupaten.

Dalam rapat itu Yasir mengumumkan kalau dia telah menembak mati Aidit beberapa hari sebelumnya.

Selain itu, Yasir juga menunjukkan arloji Aidit yang ia bawa dan menceritakan pada saat membunuhnya, Aidit diberondong senapan AK sampai habis satu magasin.


DN Aidit dan keluarganya (Istimewa)

Halaman
123

Berita Terkini