Lalu kata Yesus kepada mereka: “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
Ayat ini pun menggambarkan kesaksian Yesus tentang Lucifer.
Kilat dari langit menggambarkan cahaya yang dibawa oleh Lucifer.
Nama Lucifer dalam bahasa Latin memiliki arti pembawa cahaya yang berasal dari kata lux yang berarti cahaya dan ferre yang berarti membawa.
Yehezkiel 28:17-18
Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya.
Dengan banyaknya kesalahanmu dan kecurangan dalam dagangmu engkau melanggar kekudusan tempat kudusmu.
Maka Aku menyalakan api dari tengahmu yang akan memakan habis engkau. Dan Kubiarkan engkau menjadi abu di atas bumi di hadapan semua yang melihatmu.
Ayat Alkitab tentang kejatuhan Lucifer dalam kitab Yehezkiel ini menjelaskan alasan kejatuhan Lucifer. Lucifer dilempar oleh Allah dari kerajaan sorga karena kesombongannya.
Ia merasa begitu cantik, memiliki hikmat sehingga berusaha untuk menyemarakkan namanya. Padahal tugas Lucifer yang seharusnya adalah menyemarakkan nama Allah.
Wahyu 12:7-9
Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
Pada Alkitab, iblis seringkali digambarkan sebagai naga. Pada ayat ini, naga yang juga menggambarkan Lucifer sebagai
iblis dibantu oleh malaikat-malaikatnya.
Hal ini seringkali dianggap memberikan kesimpulan bahwa Lucifer memang pada awalnya adalah seorang malaikat.
Namun, mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga karena tidak memenuhi syarat masuk surga menurut Alkitab
sehingga mengalami kejatuhan. (*)