TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat Sofyan Tsauri mantan Polisi yang jadi teroris? Dulu ia lolos dari tembak mati Densus 88. Ini kisah Sofyan Tsauri yang kini sudah tobat
Sofyan masih menjadi polisi saat terpapar radikalisme. Sofyan Tsauri bahkan kala itu rela berhenti dari profesinya demi fokus menjadi teroris.
"Ketika saya mendapat doktrin itu, saya tidak mau ambil gaji selama 1 tahun," sambung Sofyan, dilansir Tribun Wow.
"Itu 2008, sampai 2009 saya di PTDH (Pemberhentian dengan Tidak Hormat)."
Menurut Sofyan, kemampuan cuci otak kelompok terorisme sangat kuat.
Sofyan Tsauri (Humas BNPT)
Saking kuatnya pengaruh terorisme dulu, Sofyan sampai sempat masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi.
"Dahsyat dan masifnya doktrinisasi dan brain washing pada saat itu menyebabkan saya tidak nyaman lagi di kepolisian."
"Akhirnya saya disersi dan sempat jadi DPO di Polres Depok pada saat itu," tandasnya.
Sofyan Tsauri ditangkap Densus 88, di Pangkalan 9 Jalan Raya Narogong, Cileungsi Bogor, 6 Maret 2010 silam.
DilansirTribunnews.com, Sofyan Tsauri merupakan mantan anggota Sabhara yang berdinas di Polres Depok.
Pada 2018 lalu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, Sofyan tak pernah ditugaskan oleh Polri sebagai anggota Brimob.
Setyo menerangkan, Sofyan Tsauri lulus sekolah Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara Lido, Jawa Barat 1998.
Sofyan ditugaskan di Polres Depok pada fungsi Sabhara dan Binmas.
"Saudara Sofyan Tsauri tidak pernah bertugas di Brimob Polri," ujar Setyo di Mabes Polri, Senin (21/5/2018).