TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah kisah dari Sukitman, seorang Polisi yang selamat dari Lubang Buaya saat peristiwa G30S PKI 1965.
Sukitman yang kala itu berstatus sebagai anggota Polri, bertugas saat malam pembantaian 30 September 1965.
Sukitman pun menjadi saksi hidup peristiwa kelam G30S PKI yang menewaskan petinggi TNI AD dan perwira mudanya.
Hanya pasrah dan panjatkan doa, Sukitman selamat dari aksi pembantaian kala itu.
(Foto: Kisah Sukitman, Polisi yang Lolos dari Lubang Buaya saat peristiwa G30S PKI. (Kolase Wikipedia/Istimewa)
Kisah G30S PKI menjadi coretan hitam dalam sejarah bangsa Indonesia yang ditinggalkan oleh Partai Komunis Indonesia.
Sukitman, saksi sejarah peristiwa itu mengungkapkan pengalamannya kepada wartawan Intisari LR Supriyapto Yahya dan Anglingsari Saptono, ketika ia hampir ikut menjadi korban.
Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 1992, dengan judul asli Yang Lolos dari Lubang Buaya.
Malam baru saja lewat, sementara matahari pagi pun belum terjaga dari peraduannya, karena waktu itu memang baru pukul 03.00.
Tanggal terakhir pada bulan September baru berganti dengan tanggal 1 Oktober 1965.
Jakarta dan penduduknya masih terhanyut dalam sepenggal mimpinya.
Namun, Sukitman yang waktu itu berpangkat Agen Polisi Dua tidak ikut terhanyut dalam buaian mimpi.
la harus menjalankan tugasnya di Seksi Vm Kebayoran Baru (sekarang Kores 704) yang berlokasi di Wisma AURI di Jl. Iskandarsyah, Jakarta, bersama Sutarso yang berpangkat sama.
Angkat tangan