TRIBUNMANADO.CO.ID - Apa itu Bipolar Disorder?
Aktris Marshanda diketahui sebagai salah satu pesohor Tanah Air yang mengidap bipolar disorder.
Saat berbincang bersama Ashanty, Marshanda mengaku mengalami berbagai macam gejala dari penyakit tersebut.
Marshanda menjelaskan, ada dua hal yang biasa dirasakan oleh seorang penderita penyakit bipolar.
"Susah banget untuk stabil. Jadi kalau orang bipolar itu fluktuasi yang high banget, over happy, sangat berenergi, over sensitif, banyak ide, terus omongnya jadi cepat. Itu kalau yang lagi tinggi, namanya mania," kata Marshanda dikutip dari kanal YouTube NGOBROL ASIX, Selasa (24/8/2021).
Selain itu, Marshanda bercerita ada kecendrungan seorang penderita bipolar merasa depresi hingga ingin bunuh diri.
"Yang satu lagi depresi sampai ada pernah kepikiran untuk bunuh diri atau percobaan untuk bunuh diri mungkin," tutur Marshanda.
Lantas apa itu Bipolar Disorder?
Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesehatan mental dinilai masih rendah.
Hal ini membuat masyarakat yang memiliki gangguan mental menjadi ragu untuk melakukan treatment.
Padahal gangguan mental memiliki banyak macamnya.
Salah satunya adalah bipolar disorder yang rupanya memiliki beragam gejala dan jenis.
Berkaitan dengan hal itu, salah satu artis Indonesia, Marshanda mengaku mengidap bipolar disorder.
Ketika menjadi bintang tamu di Hotman Paris Show, dia mengatakan bahwa bipolar bisa disebabkan karena genetik dan trauma di masa lalu.
“Bipolar secara genetik itu sudah ada bakalnya. Namun, bisa disebabkan karena mengalami trauma, seperti dia pernah di-bully, pernah mengalami luka batin. Misalnya ketika kecil pernah di-abuse, atau mengalami pola asuh yang membuatnya trauma.
“Apa pun itu, sakitnya dipendam. Begitu dia dewasa, biasanya di usia 18-25 tahun baru keluar dan rata-rata yang punya mental bipolar itu keluar di tahun tersebut,” kata Marshanda.
Selain itu, gejala bipolar bisa dialami orang biasa, tetapi kadarnya saja yang berbeda.
“Sebenarnya semua gejala bipolar itu dialami oleh orang yang tidak memiliki bipolar (normal). Cuma intensitasnya untuk orang bipolar itu lebih berat, rasanya lebih heavy,”
Berkenaan dengan hal itu, menurut dr. Clarin Hayes melalui kanal Youtube-nya, bipolar berarti dua kutub, yang terdiri dari maniak dan depresi.
Maniak ini ditandai dengan mood yang cenderung bahagia dan ceria secara ekstrim. Sementara depresi kebalikan dari maniak, sedih yang berlebihan.
Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika, bipolar memiliki 3 macamnya, yaitu bipolar tipe 1, bipolar tipe 2, dan cyclotymic disorder.
Bipolar tipe 1 ini disebut juga manic depressive disorder, yang memiliki 3 fase. Di antaranya, fase manic, hypomanic, dan depressive.
Dalam fase manic ini memiliki periode abnormal di mana mood meningkat secara berlebihan dan terjadi minimal 1 minggu, bahkan bisa sampai 4-5 bulan.
Kemudian ciri-ciri yang terjadi pada fase manic adalah sebagai berikut:
1. Rasa percaya diri sangat besar
2. Penurunan kebutuhan waktu tidur
3. Lebih cerewet
4. Ide dalam otak berlomba-lomba (fight of ideas)
5. Gampang teralihkan dengan hal yang kurang relevan
6. Peningkatan minat dalam waktu tertentu
7. Berani mengambil risiko yang tidak masuk akal
Selanjutnya adalah fase hypomanic, fase ini hampir sama dengan ciri yang terjadi di fase manic.
Namun hanya 3 dari 7 ciri, sedangkan fase ini tidak menimbulkan disfungsi sosial dan tidak separah seperti fase manic.
Gejala yang muncul pun terjadi minimal 4 hari. Lalu dalam fase depressive terdapat gangguan, seperti anhedonia, anenergia, dan afek depresif.
Adapun gejala yang timbul, di antaranya harga diri dan kepercayaan diri berkurang, rasa bersalah dan tidak berguna, pandangan terhadap masa depan suram, keinginan bunuh diri, gangguan tidur, dan lain sebagainya.
Kemudian bipolar tipe 2 hampir sama dengan tipe 1, hanya yang membedakan adalah fase.
Tipe 2 ini lebih cenderung mengalami gejala depressive yang diselingi dengan hypomanic.
Jenis bipolar terakhir, cyclothymic disorder sering disebut dengan mood swing yang sangat ekstrim. Fasenya seperti manic – depressive – manic – depressive – hypomanic, dan seterusnya.
Akan tetapi, kriteria waktu yang ada di jenis ini tidak masuk ke jenis bipolar tipe 1 maupun tipe 2.
Misalnya, seseorang mengalami fase manic selama dua hari, kemudian 3 hari dia mengalami depressive yang dilanjut dengan fase normal kurang dari 2 bulan.
Itulah jenis dan gejala yang terjadi pada bipolar disorder. Jika kamu pernah mengalami salah satunya, jangan mendiagnosa sendiri.
Lebih baik langsung dikonsultasikan ke dokter jiwa, psikolog, atau psikiater agar kamu tidak salah diagnosa.