"Karena dalam pelatihan kan bersama-sama, bisa menularkan ke yang lain. Jangan sampai ada infeksi serius yang bisa menyebabkan kegagalan organ, karena ketika latihan akan ada pada kondisi fisik yang benar-benar mepet," ujar Andika.
Karena itu, tes yang berkaitan untuk mencapai tujuan ini diperberat. Sementara itu, tes yang tidak memiliki relevansi terhadap tujuan pun ditiadakan.
"Maka yang tidak ada lagi hubungannya tidak perlu lagi," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul TNI AD Hapus Tes Keperawanan Calon Prajurit Perempuan