Baca tanpa iklan
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Pemerintah Bolmut melalui Tim Satgas Covid-19 berupaya melakukan langkah pencegahan untuk menekan angka kasus Covid-19.
Sebelumnya, Kabupaten yang berbatasan dengan Provinsi Gorontalo ini mengalami penambahan 22 kasus positif covid-19 yang tersebar di enam Kecamatan.
Kendati demikian, ada 49 Kasus positif covid-19 di Kabupaten Bolmut yang dinyatakan sembuh sesuai hasil Laboratorium, Senin (9/8/2021).
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Bolmut dr Jusnan C Mokoginta MARS bahwa ada 49 orang yang dinyatakan sembuh.
"Ya, ada 49 kasus positif covid-19 yang dinyatakan sembuh hari ini," ungkap Mokoginta kepada Tribunmanado.co.id, Senin (9/8/2021).
Dijelaskan Mokoginta, 49 kasus sembuh tersebut tersebar di enam Kecamata.
Yakni Kecamatan Pinogaluman 10 Kasus, Kecamatan Kaidipang 8 kasus, Bolangitang Barat 12 kasus, Bolangitang Timur 10 kasus, Bintauna 7 kasus, dan Kecamatan Sangkub 2 kasus.
"Jadi angka kesembuhan per 9 Agustus 2021 sebesar 68.16 persen, angka CFR 1.49 persen dan
kasus aktiv saat ini 30.33 persen," sebut Mokoginta.
Kendati demikian, Kadis Kesehatan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan disiplin menerapkan Protokol Kesehatan.
Sebab, dalam Siaran Pers Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sulawesi Utara tanggal 8 Agustus 2021 bahwa berdasarkan pemeriksaan lanjutan WGS di Litbangkes ada 8 spesimen yang diambil pada akhir bulan Juni 2021 terkonfirmasi positif Varians Of Concern Delta.
Artinya dengan demikian dipastikan angka kasus yang naik sedemikian besar dari awal bulan juli hingga saat ini per 8 Agustus 2021.
"Karena varian baru ini sudah bertransmisi khususnya di Daerah Provinsi Sulawesi Utara, khususnya di Kabupaten Bolmut," tutur Mokoginta.
Oleh karena itu, melihat situasi ini, Kadis Kesehatan mengatakan, selaku Pemerintah Daerah pihaknya terus melakukan langkah-langkah pencegahan yang dilaksanakan oleh Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Bolmut.
Diantarannya, terus melakukan tracing kepada Kontak Erat pasien positif, kemudisn mengisolasi kontak erat resiko tinggi (KERT).
"Melakukan pengambilan Swab PCR pada kontak erat, dan melakukan penyemproten desinfektan dirumah warga," ujar Mokoginta.