Sebanyak 13 wilayah administrasi setingkat kabupaten dan kota atau seluas 416.501 hektar berada dalam potensi bahaya tersebut.
Sementara di Kota Palu, sebanyak 8 kecamatan atau 8.530 hektar memiliki potensi bahaya gempa bumi sedang hingga tinggi.
Kota Palu terletak pada jalur Sesar Palu Koro, dimana sejarah mencatat pada tahun 2018 terjadi gempa M7.5. Peristiwa tersebut juga diiringi tsunami dan likuifaksi dengan korban mencapai 4.340 jiwa.
Melihat kajian di atas dan historis kejadian bencana geologi di kawasan ini, warga diminta untuk selalu siaga dan waspada terhadap adanya potensi gempa susulan.
"BNPB juga terus memonitor dan berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk mendapatkan info terkini terkait kondisi di lapangan," ujar Abdul Muhari.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gempa M 4,1 Picu Guncangan Kuat di Kota Palu, Terasa hingga Sigi