Penanganan Covid

Tren Kasus Positif Covid-19 Naik, Varian Delta Diduga Sudah Masuk Sulut, Masyarakat Diimbau Waspada

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tren Kasus Positif Covid-19 Naik, Diduga Varian Delta Sudah Masuk Sulut, Masyarakat Diimbau Waspada

TRIBUNMANADO.CO.ID - Provinsi Sulut patut waspada.

Pasalnya, Angka pertambahan kasus positif Covid-19 di Sulut kembali mencapai angka ratusan.

Satgas Covid-19 Sulut merilis data epidemiologi Sulut per Sabtu 3 Juli 2021.

Pada hari ketiga bulan ini, kasus positif Covid-19 bertambah 143 orang.

Ini jadi tanda awas pada masyarakat Sulut. 

Alhasil ini membuktikan Tren pertambahan kasus positif harian di Sulut pasca libur hari raya menunjukkan peningkatan mencapai 200 persen. 

Sebelum hari raya per hari dideteksi  rata rata 5 kasus perhari, sementara sesudah hari raya meningkat menjadi 15 kasus per hari. 

Akan tetapi, pada akhir Juni dan awal Juli ini tren pertambahannya  menunjukan tanda terjadinya peningkatan eksponensial. 

Pelipatgandaan kasus terjadi dengan cepat dan dalam periode waktu yang lebih pendek (berdasarkan trend 7 days moving average). 

Rata rata per hari 5 kasus berlipat menjadi 10 kasus perhari dalam 21 hari. 

Kemudian meningkat menjadi 20 kasus perhari dalam kurun waktu 12 hari dan naik menjadi rata rata 40 kasus perhari dalam waktu 9 hari. 

Satgas Covid-19 Sulut mengatakan, kecurigaan bahwa fenomena ini disebabkan oleh adanya penyebaran Variant of Concern (VoC) Alfa, Beta, Delta dan Kappa belum bisa dipastikan. 

WASPADA, Covid-19 Varian Baru Masuk Sulut, Tren Kasus Positif Naik hingga 200 Persen

"Karena pemeriksaan genomik sequencing yang telah dikirimkan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pencegahan Penyakit Manado ke Pusat Litbangkes Kemenkes RI, sampai saat ini belum ada hasil," ujar Jubir Satgas Covid-19 Sulut, dr Steven Dandel, Minggu (04/06/2021). 

Akan tetapi, menurut Dandel, beberapa klaster yang terjadi di Sangihe,Tomohon, Manado dan juga Bitung menunjukkan kecepatan transmisi yang menyerupai VoC ini.

Lebih lanjut, dijelaskan, walaupun secara laboratorium belum ada bukti adanya keberadaan Variant of Concern (VoC) di Sulut, tetapi perkembangan kondisi epidemiologik dan kecepatan transmisi dari beberapa kasus menunjukkan adanya kemungkinan bahwa yang sementara beredar di Sulut pada  saat ini adalah VoC ini. 

Pola transmisi VoC ini berdasarkan laporan investigasi dari negara dan daerah lain di Indonesia adalah lebih cepat.

Varian VoC ini menjangkiti lebih banyak orang dan adanya kemungkinan yang sangat tinggi bahwa transmisinya bersifat aerosol/ airborne. 

Penularan aerosol/airborne adalah penularan yang disebabkan karena menghirup partikel virus yang mengambang di udara. 

Pada penularan airborne, orang yang infeksius mengeluarkan partikel virus ini lewat batuk atau bersin yang melayang di udara dan bisa bertahan sampai 16 jam. 

Sehingga mereka yang tidak memakai masker akan sangat mudah terinfeksi. 

Dengan pola transmisi seperti ini maka masyarakat dihimbau untuk menaikkan kewaspadaannya ketitik tertinggi. 

"Pemakaian masker menjadi hal yang wajib dilakukan," jelas Dandel.

Sabtu 3 Juli 2021, Kasus Covid-19 di Sulut Bertambah 143 Orang

Jubir Satgas Covid-19 Sulut, dr Steven Dandel mengatakan, jumlah akumulasi pasien terkonfirmasi positif di Sulut mencapai 16.515 orang.

Jumlah akumulasi pasien terkonfirmasi Positif sebanyak 16.515 orang (bertambah 143 kasus baru).

"Kasus aktif sebanyak 586 orang dengan angka 3,55 persen," ujar Dandel dalam keterangan resminya, Sabtu malam.

Pertambahan kasus Covid-19 tercatat di hampir semua kabupaten kota di  Sulut.

Angka kasus tertinggi tercatat di Manado, sebanyak 59 orang. Selanjutnya Sangihe bertambah 23 orang.

Lalu, Minut 12 orang; Minsel 10 orang; Minahasa 8 kasus; Kepulauan Sitaro dan Mitra masing-masing 7 kasus.

Selanjutnya, Bitung dan Tomohon masing-masing lima kasus; luar wilayah 3 kasus serta Bolmong, Bolsel, Boltim dan  dan Kep. Talaud masing-masing 1 kasus.

Sementara, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 13 orang. Dengan total pasien sembuh 15.370 orang.

"Angka kesembuhan Covid-19 di Sulut mencapai 93,07 persen," jelas Dandel.

Sementara, untuk kasus meninggal, pada Sabtu 3 Juli bertambah dua orang sehingga total 559 orang.

Angka kematian atau case fatality rate di Sulut mencapai 3,39 persen.

Melihat pertambahan kasus yang naik signifikan akhir-akhir ini, Satgas Covid-19 Sulut mengimbau masyarakat Sulut agar waspada dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Terapkan Gerakan 5M. Berada di rumah adalah pilihan paling baik untuk meminimalisir penularan," kata Dandel.

Ia menambahkan, masyarakat agar selalu waspada dan tidak abai dengan prokes.

"Jangan lengah karena angka kasus menunjukkan tren peninkatan," jelasnya.

Sabtu 3 Juli 2021, Kasus Covid-19 di Sulut Bertambah 143 Orang

Dikutip dari who.int, gejala virus corona yang paling umum hingga yang parah:

- Demam

- Batuk kering

- Kelelahan

- Kehilangan rasa atau bau

- Hidung tersumbat

- Konjungtivitis (juga dikenal sebagai mata merah)

- Sakit tenggorokan

- Sakit kepala

- Nyeri otot atau sendi

- Berbagai jenis ruam kulit

- Mual atau muntah

- Diare

- Menggigil atau pusing

- Sesak napas

- Kehilangan selera makan

- Kebingungan

- Nyeri atau tekanan terus-menerus di dada

- Suhu tinggi (di atas 38 °C)

Gejala Virus Corona Varian Delta:

- Sakit perut

- Hilangnya selera makan

- Muntah

- Mual

- Nyeri sendi

- Gangguan pendengaran

- Sakit kepala

- Sakit tenggorokan

- Pilek Demam

Jika Anda mengalami gejala-gejala COVID-19, sebaiknya segera lakukan Isolasi Mandiri.

Dalam Instagram resminya Kementerian Kesehatan dituliskan bahwa isolasi mandiri dilakukan selama 10 hari sejak dinyatakan terjangkit COVID-19.

Jika tidak berkurang, tambahkan waktu isolasi selama 3 hari hingga Anda terbebas dari gejala demam dan gangguan pernapasan.

Dikutip dari Instagram @kemenkes_ri, berikut ketentuan melakukan Isolasi/Karantina Mandiri:

- Ventilasi dan pencahayaan yang baik

- Kamar manndi terpisah, tetapi jika tidak teredia lakukan desinfeksi rutin pada permukaan yang sering disentuh

-  Kamar tidur terpisah

- Hindari kontak dengan orang lain serta tidak bepergian dan tidak menerima tamu

- Gunakan masker dengan benar

- Cuci tangan dengan sabun

- Jaga jarak

- Disinfeksi/bersihkan permukaan dengan disinfeksi secara berkala

-  Tangani sampah dengan hati-hati

- Gunakan alat tersendiri (makan/minum/mandi)

- Pemantauan harian gejala

- Berkoordinasi dengan puskesmas

- Jika muncul gejala yang semakin parah segera lapor petugas

-  Orang yang merawat harus tetap memperhatikan protokol kesehatan 3M.

Untuk mengatasi agar virus tidak terus tersebar, WHO juga menyarankan agar masyarakat mau melakukan vaksin.

(Tribunmanado/Fernando/Gryfid)

Berita Terkini