Penanganan Covid
WASPADA, Covid-19 Varian Baru Masuk Sulut, Tren Kasus Positif Naik hingga 200 Persen
Tren pertambahan kasus positif harian di Sulut pasca libur hari raya menunjukkan peningkatan mencapai 200 persen.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Ini jadi tanda awas pada masyarakat Sulut.
Tren pertambahan kasus positif harian di Sulut pasca libur hari raya menunjukkan peningkatan mencapai 200 persen.
Sebelum hari raya per hari dideteksi rata rata 5 kasus perhari, sementara sesudah hari raya meningkat menjadi 15 kasus per hari.
Akan tetapi, pada akhir Juni dan awal Juli ini tren pertambahannya menunjukan tanda terjadinya peningkatan eksponensial.
Pelipatgandaan kasus terjadi dengan cepat dan dalam periode waktu yang lebih pendek (berdasarkan trend 7 days moving average).
Rata rata per hari 5 kasus berlipat menjadi 10 kasus perhari dalam 21 hari.
Kemudian meningkat menjadi 20 kasus perhari dalam kurun waktu 12 hari dan naik menjadi rata rata 40 kasus perhari dalam waktu 9 hari.
Satgas Covid-19 Sulut mengatakan, kecurigaan bahwa fenomena ini disebabkan oleh adanya penyebaran Variant of Concern (VoC) Alfa, Beta, delta dan Kappa belum bisa dipastikan.
"Karena pemeriksaan genomik sequencing yang telah dikirimkan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pencegahan Penyakit Manado ke Pusat Litbangkes Kemenkes RI, sampai saat ini belum ada hasil," ujar Jubir Satgas Covid-19 Sulut, dr Steven Dandel, Minggu (04/06/2021).
Akan tetapi, menurut Dandel, beberapa klaster yang terjadi di Sangihe,Tomohon, Manado dan juga Bitung menunjukkan kecepatan transmisi yang menyerupai VoC ini.
Lebih lanjut, dijelaskan, walaupun secara laboratorium belum ada bukti adanya keberadaan Variant of Concern (VoC) di Sulut, tetapi perkembangan kondisi epidemiologik dan kecepatan transmisi dari beberapa kasus menunjukkan adanya kemungkinan bahwa yang sementara beredar di Sulut pada saat ini adalah VoC ini.
Pola transmisi VoC ini berdasarkan laporan investigasi dari negara dan daerah lain di Indonesia adalah lebih cepat.
Varian VoC ini menjangkiti lebih banyak orang dan adanya kemungkinan yang sangat tinggi bahwa transmisinya bersifat aerosol/ airborne.
Penularan aerosol/airborne adalah penularan yang disebabkan karena menghirup partikel virus yang mengambang di udara.
Pada penularan airborne, orang yang infeksius mengeluarkan partikel virus ini lewat batuk atau bersin yang melayang di udara dan bisa bertahan sampai 16 jam.