TNI AD

Danpussenarmed Kodiklatad Pantau Alutsista dan Prajurit di Batalyon Armed 18/Komposit Buritkang

Penulis: Nielton Durado
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Danpussenarmed Kodiklatad, Mayjen TNI Totok Imam Santoso ketika mengecek alutsista di Batalyon Armed 18/Komposit Buritkang.

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado -- Danpussenarmed Kodiklatad, Mayjen TNI Totok Imam Santoso didampingi Dirsen Pussenarmed Kodiklatad, Brigjen TNI Julius Jolly Suawa melakukan peninjauan kesiapan Alutsista, prajurit dan pangkalan Batalyon Armed 18/Komposit Buritkang, Kamis (1/7/2021).

Ini dalam rangka persiapan tugas penjagaan perbatasan terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut Totok, kunjungannya ke Yonarmed 18/Komposit mengagenda beberapa hal.

Yakni ingin melihat bagaimana kesiapan prajurit dalam mengawaki meriam 155 dan 105. 

Juga ingin melihat  bagaimana kondisi Alutsista dan pangkalan serta pemberian motivasi dan semangat untuk pelaksanaan tugas operasi Satgas Pamtas bulan September 2021 mendatang.

Danpussenarmed Kodiklatad, Mayjen TNI Totok Imam Santoso ketika mengecek alutsista di Batalyon Armed 18/Komposit Buritkang. (Dokumentasi/Batalyon Armed 18/Komposit Buritkang.)

“Ini komposit jadi perlu dilakukan intenstas latihan yang lebih baik lagi dibanding satuan lain," kata dia ketika dihubungi Tribun Manado, Jumat (2/7/2021). 

"Alutsista di sini itu gabungan yang semuanya itu perlu diintegrasikan dalam pelaksana kegiatan latihan,” ungkapnya.

Selain itu, kunjungannya ke Batalyon Armed 18/Komposit Buritkang, ingin mengetahui sejauh mana kemampuan dari Batalyon yang ada disini.

"Sekalian mau lihat-lihat kendala mereka, dan akan kami bantu," ungkapnya. 

Ditambahkannya, untuk agenda berikut, Bataliyon Armed 18/Komposit Buritkang, mendapat tugas dari Kodam VI Mulawarman untuk mengamankan perbatasan di Nunukan.

Danpussenarmed Kodiklatad, Mayjen TNI Totok Imam Santoso ketika mengecek alutsista di Batalyon Armed 18/Komposit Buritkang. (Dokumentasi/Batalyon Armed 18/Komposit Buritkang.)

Sehingga dalam kurun waktu dekat ini akan berkonsentrasi untuk melaksanakan kegiatan itu.

“Saya harus bisa memberikan motivasi, semangat dan arahan agar satuan ini nantinya dalam pelaksanaan tugas pengamanan perbatasa dapat berjalan maksimal,” sambungnya.

Ia mengungkapkan, penugasan ini merupakan hal yang pertama untuk satuan Armed 18/Komposit. 

Dirinya pernah punya pengalaman dalam menangani hal seperti ini. 

Sehingga ia berpesan kepada prajurit bahwa musuh utama yang sebenarnya adalah diri sendiri.

“Saya harapkan mereka dalam menjalankan tugasnya dapat berbaur dengan masyarakat. Saya juga mendengar laporan Komandan Bataliyon (Danyon), sudah ada arahan-arahan dari Mabes Angkatan Darat maupun dari Kodam,” tuturnya. 

Setelah melakukan peninjauan dan melihat latihan tim pelaksana tembakan.

Menurutnya prajurit dan kondisi alutsista sudah cukup.

Tetapi masih harus ditingkatkan. 

Ia mengaku memang beberapa kendaraan pendukung ada yang rusak, tetapi kemampuan satuan terbatas.

“Tadi sudah lihat alutsista yang tersedia, tapi harus tetap dirawat, sudah dibeli dengan biaya mahal dengan menggunakan uang rakyat," pesan dia. 

"Jadi harus kita jaga dengan baik, dan juga beberapa alutsista yang belum lengkap nanti kita tindaklanjuti,” ucapnya.

Terkait kesiapan prajurit untuk operasi pengamanan perbatasan, prajurit sudah memiliki semangat yang tinggi. 

Ia yakin karena ini sudah merupakan suatu amanah dan dan anggota punya suatu komitmen yang tinggi semua dapat berjalan lancar. 

Operasi akan dilaksanakan mulai bulan September 2021 selama sembilan bulan ke depan, untuk penerjunan pasukan penjaga perbatasan biasanya akan dikirim satu bataliyon atau sekitar 450 prajurit. 

"Tapi semua kewenangan ada di Kodam,” pungkasnya. (Nie)

Segini Jumlah Harta Kekayaan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, Miliki Tanah di Australia dan Amerika

Pertamina Gelar Simulasi Organisasi Keadaan Darurat di Integrated Terminal Bitung

Rachel Vennya Pamer Foto Bersama Niko Al Hakim, Jadi Sorotan

Berita Terkini