Berita Bitung

Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Selam, CPR Mulut ke Mulut Kini Tidak Bisa Lagi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksanaan Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Wisata Selam Bitung

“Kenapa tidak ambil dari posisi depan, karena saat penyelam panik bisa mencakar atau meronta sehingga harus dari belakang. Dengan cara masuk ke dalam air masuk lalu ke belakang korban, lalu lakukan pegang regulator atau tahan tabung dengan paha. Kemudian kembangkan atau isi BCD agar bisa bisa terapung. Tarik keluarkan tangki dan finsnya,” urai Nus.

Baca juga: Viral Video Aksi ABG Lakukan Gerakan Salat Sambil Merokok, Salat Jadi Bahan Candaan, Banjir Kecaman

Lanjutnya,  kenapa harus ke belakang dengan cara menyelam, karena kalau dari permukaan bisa diikuti oleh korban pergerakan rescuer.

Sebagai rescuer harus menyelamatkan diri lebih dulu, jika akan melakukan penyelamatan, kemudian kondisi harus fit dan harus tahu tekniknya.

Menurut Nus ada syarat-syarat dalam pertolongan pertama yang baru di tengah pandemi covid-19.

Di antaranya PCR tidak bisa mulut ke mulut, melainkan pakai alat poket mask sebuah alat yang digunakan untuk antisipasi penyelam tidak sadar dan harus mendapat PCR.

Nus juga menerangkan bagaimana rescue penyelam yang tidak sadar tapi masih bernafas di dalam air.

“Harus pastikan benar-benar, apakah penyelam itu benar tidak sadar dengan memberikan kode di depan wajah si penyelam,” tambahnya.

Terkait dengan penggunaan alat poket mask letakkan di mulut.

Sambil melihat  pergerakan dada naik turun atau tidak untuk penyelam kalau tidak sadar.

Kemudian kalau benar tidak sadar, buat dua kali nafas buatan pakai poket, keluarkan pemberat, BCD, masker dan fins yang digunakan penyelam lalu bawa di boat atau tempat kering.

“Seorang rescue harus di-refresh setiap tiga bulan, CPR dalam rescue harus ada sertifikat pertolong pertama dan sebagai rescue harus dua atau lebih jangan hanya 1 orang,” kata dia.

Sementara itu Geraldi Mantiri Ketua POSSI Kota Bitung sekaligus Anggota DPRD Kota Bitung berterima kasih ke Dinas Pariwisata Kota Bitung, yang sudah gelar pelatihan dan sertifikasi pemandu selam tahun 2021.

Baca juga: Berhasil Vaksin Setelah Tujuh Kali Gagal, Ratusan Warga Gagal Vaksinasi Covid-19 karena Hipertensi

Pihaknya berharap di kemudian hari, di Dinas Perikanan dan Lainnya kerja sama dengan POSSI melakukan kegiatan pelatihan, peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) seperti ini.   

Selain itu, bersama POSSI akan melobi ke organisasi melakukan pelatihan SDM di Bitung.

Menurut Geraldi di tengah pandemi Covid-1, Pariwisata terkena dampak paling down.

Halaman
123

Berita Terkini