Kabar Papua

Always Giving Hamonangan Tiris, Anak Juru Parkir, Putra Papua Pertama yang Raih Adhi Makayasa AAL

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menganugerahi gelar Adhi Makayasa kepada lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-66 tahun 2021 asal Papua, Sermatutar (P) Always Giving Hamonangan Tiris. FOTO LAIN:Alex Tiris juru parkir di pusat Kota Jayapura

TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 2021. 

Namanya Always Giving Hamonangan Tiris. 

Dia adalah putra Papua pertama yang meraih penghargaan di Akademi Angkatan Laut.

Always Giving Hamonangan Tiris, telah dianugerahi gelar Adhi Makayasa, lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL) 2021oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono.

Baca juga: Tidur Cepat dengan Tips Ini, Hanya Membutuhkan Waktu 10 Detik, Ikuti Caranya

Baca juga: Bacaan Lengkap Niat Sholat Sunah Qobliyah Subuh, Amalan yang Lebih Baik daripada Dunia dan Seisinya

Baca juga: Info BMKG Daerah Ini Akan Berkabut, Simak Prakiraan Cuaca 33 Kota Sabtu 26 Juni 2021

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menganugerahi gelar Adhi Makayasa kepada lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-66 tahun 2021 asal Papua, Sermatutar (P) Always Giving Hamonangan Tiris. ((Sumber: Kompas.com/Dispenal)

Lulusan AAL angkatan ke-66 itu resmi menjadi putra Papua pertama yang meraih penghargaan tersebut.

Ayah Always Giving Hamonangan Tiris adalah seorang juru parkir di Jalan Ahmad Yani, Kota Jaya Pura.

Lahir dari Keluarga Pekerja Keras

Dilansir dari Kompas.com, Always Tiris lahir dari keluarga sederhana, ayahnya merupakan juru parkir sementara ibunya berjualan minuman di salah satu sekolah dasar.

FOTO : Alex Tiris (baju oranye) tengah menjalani profesinya sebagai juru parkir di pusat Kota Jayapura. Berkat kegigihan dan keikhlasannya dalam bekerja, putra ketiganya, Always Giving Hamonangan Tiris berhasil meraih penghargaan Adi Makayasa AAL, Jayapura, Papua, Rabu (23/6/2021)(Dok Penerangan Lantamal X Jayapura)

Sebelum menjadi juru parkir, Alex Tiris pernah merantau ke Jakarta sekitar 1990-an. Ia menggeluti beragam profesi, mulai dari atlet tinju hingga satpam.

Di Jakarta, dirinya bertemu dengan istrinya, Dirmawaty Panjaitan dalam sebuah kegiatan gereja.

Keduanya lalu menikah pada 1995. Dari pernikahan itu, Alex dan Dirmawaty dikaruniai lima anak

Pada tahun 1998, Alex dan Dirmawaty yang baru memiliki dua anak memutuskan kembali ke Jayapura karena kerusuhan yang pecah di Jakarta.

Datang ke Jayapura dengan kondisi keuangan kurang memadai, Alex terpaksa membawa istri dan kedua anaknya tinggal di rumah orangtuanya di kawasan Polimak.

"Jadi di situ kita ada beberapa keluarga tinggal satu rumah," kata Alex dikutip dari Kompas.com, Jumat (25/6/2021).

Demi memenuhi kebutuhannya dan keluarga, Alex bekerja serabutan dari pengumpul besi tua hingga tukang bangunan yang digelutinya hampir tujuh tahun.

Hingga pada 2005, Alex bertemu seorang kawan, Yance Awom, yang mengajaknya menjadi juru parkir.

Kini sudah 17 tahun profesi tersebut dijalani hingga anak-anaknya tumbuh.

Tak Menyangka

Always Giving Hamonangan Tiris merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.

Dirinya sempat tak menyangka bahwa Always Tiris mendapat penghargaan Adhi Makayasa.

Karena bagi Alex, anaknya lulus sebagai taruna AAL pada 2017 sudah menjadi anugerah yang tak pernah dibayangkan.

Sementara itu, anak keduanya, Aldre Bengur Tiris, sudah lebih dulu masuk ke AAL dan lulus pada 2018.

"Saya tidak bisa berkata-kata, saya hanya bisa menangis bersyukur dan berdoa kepada Tuhan," kata dia.

Penghasilan juru parkir

Rata-rata, Alex memperoleh uang sekitar Rp 300.000 dalam sehari.

Sebagian uang disisihkan untuk keperluan gereja, sebagian untuk retribusi ke Pemkot Jayapura, sisanya diserahkan kepada sang istri.

Sebagai seorang ayah, dirinya ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang baik.

Terbukti, kelima anaknya mengenyam pendidikan di SMAN 5 Jayapura, salah satu sekolah unggulan di kota itu.

Dirmawaty Panjaitan, selaku ibu Always Tiris juga mengaku sangat terharu atas pencapaian anaknya menjadi lulusan terbaik.

"Saya setiap hari bangun jam tiga (subuh) untuk siapkan makanan untuk anak-anak, buat saya tidak ada alasan anak saya tidak masuk sekolah walau hanya satu hari," kata dia.

Anak Berprestasi

Menurut Dirmawaty, Always merupakan anak yang disiplin dan berprestasi di sekolah.

"Always sejak SD memang punya prestasi yang luar biasa, SMA dia peringkat enam secara umum (se-Papua) dan menjadi utusan Papua untuk PJTA pada 2015," kata dia.

Dengan keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya, Always selalu berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu. Termasuk ketika berusaha masuk ke AAL.

Tanpa diarahkan, Always selalu menjaga kondisi fisiknya dengan baik dan terus meningkatkan kemampuan akademiknya secara otodidak.

"Dia selalu berangkat sekolah jam 6.00 pulang jam 17.30, dia di sekolah saja. Kalau sudah pulang dia tidak keluar lagi," kata dia.

Harapan

Dengan capaian yang ditorehkan Always Giving Hamonangan Tiris, Alex yang berasal dari Kabupaten Sarmi, berharap hal tersebut bisa menjadi contoh untuk anak Papua lainnya.

"Ini perhatian negara terhadap Papua, tinggal bagaimana kita menyiapkan putra-putri Papua untuk merespons perhatian negara," kata Alex.

Ungkapan senada juga dikatakan Dirmawaty yang berharap anaknya bisa menjadi contoh anak-anak di Papua.

"Saya ingin putra kami maju supaya menjadi contoh untuk saudara-saudara kami di Papua. Ada banyak saudara-saudara kami di Sarmi tidak mengenal pendidikan," kata Dirmawaty. (Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada)

Berita Terkait TNI

SUMBER:

https://www.kompas.tv/article/186899/anak-juru-parkir-di-jayapura-jadi-putra-papua-pertama-yang-raih-adhi-makayasa-aal?page=all

Berita Terkini