Capres 2024

Prabowo Unggul Survei LSI Denny JA, Pengamat: Bertahan Atau Tidak, Tergantung Proses ke Depan

Penulis: Hesly Marentek
Editor: David_Kusuma
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Prabowo Subianto berada dalam bursa Calon Presiden (Capres) pada 2024.

Ini sebagaimana hasil teranyar Lembaga Survei LSI Denny JA.

Di posisi berikut turut terdapat nama Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan yang juga menempati tiga besar capres 2024.

Terkait hal ini pun mendapat tanggapan dari Pengamat Politik Josef Kairupan yang menyebut elektabilitas Prabowo saat ini diatas memang seharusnya seperti itu.

Karena jika sebaliknya berarti ada kegagalan dalam proses meng-orbit-kan Prabowo selama ini. 

Baca juga: Wacana Presiden 3 Periode Mengemuka Lagi, Demokrat: Indonesia Bukan Hanya Jokowi dan Prabowo

"Dengan berbekal segudang pengalaman maju dalam kontestasi pilpres, mulai dari cawapres sampai capres beberapa kali, jelas saja telah membawa nama Prabowo dikenal se antero negeri ini," ujar Kairupan seraya menyebut hal ini tentunya satu parameter bagi Prabowo untuk tetap memimpin.

Namun akankah elektabilitas Prabowo tetap bertahan sehingga hari pemilu nanti? menurut Kairupan, menjadi suatu hipotesis yang perlu dikaji secara cermat, mengingat progress politik itu sangat cepat dan dinamis.

"Jika saja sampai ada peristiwa viral baik dari Prabowo maupun kader Gerindra maka setidaknya akan mempengaruhi," katanya.

Selain itu, juga masih banyak faktor-faktor lainnya sebagai variabel terikat.

Termasuk paradigma kecenderungan memilih berdasarkan partai saat ini sudah mulai bergeser, namun tren memilih berdasarkan ketokohan semakin popular.

Sehingga hampir dapat dipastikan jika nantinya hanya kader partai yang setia saja yang akan tetap mempertahankan instruksi partai.

Baca juga: BERITA FOTO: Pusat UMKM di Manado, Christine Klappertaart Siapkan Oleh-oleh Khas Manado

"Untuk itu dengan siapa nantinya akan berkoalisi jelas mempengaruhi pilihan publik. Jika Gerindra mampu membangun bergaining sehingga menjadi koalisi gemuk, Gerindra akan semakin power full," terangnya.

Adapun saat ini harus diakui mesin partai yang paling efektif masih didominasi oleh PDIP, dengan jangkauan kepengurusan yg luas dan lengkap hampir di seluruh Nusantara.

Sehingga hanya PDIP lah yang konsisten untuk berjuang memenangkan capres yang diusungnya.

"Jika Gerindra nantinya berkoalisi dengan PDIP merupakan suatu kekuatan politik yang spektakuler.

Tetapi perlu ada yg dikorbankan antara siapa yg nantinya menjadi capres, apakah baik Gerindra maupun PDIP akan legowo.

Jika tak ada yang mau legowo maka dapat dipastikan koalisi PDIP Gerindra tidak akan terwujud. Sehingga bisa saja kedepannya gerindra akan kembali bergaining koalisi dengan parpol berbasis Agama, dan PDIP dengan parpol nasionalis," pungkas Kairupan. (hem)

Baca juga: Jokowi 3 Periode, Qodari: Cebong dan Kampret Gabung Lawan Kotak Kosong

Baca juga: Klasemen MotoGP 2021 Terbaru Usai Race di Sirkuit Sachsenring Jerman, Quartararo Masih di Puncak

Berita Terkini