Virus Corona Indonesia

WASPADA, Virus Corona Tanggal 18 Juni 2021 Bertambah 12.990 Kasus, Total Hampir 2 Juta Positif

Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah kembali menginformasikan data terkini kasus kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Data terkini menyebut pada hari ini kasus bertambah12.990 pasien.

Sehingga, saat ini total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 1.963.266 kasus, dari sebelumnya yang sebanyak 1.950.276 kasus.

Hal itu tercatat dalam situs resmi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan ekonomi Nasional, covid19.go.id, pada Jumat sore pukul 16.34 WIB.

Kabar baiknya, sebanyak 7.907 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.

Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 1.779.127 orang, dari sebelumnya yang sebanyak 1.771.220 pasien.

Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 290 pasien.

Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 54.043 orang, dari sebelumnya yakni 53.753 pasien.

Penambahan kasus positif Covid-19 itu tersebar di seluruh wilayah provinsi di Indonesia.

Komisi IX DPR Minta Pemerintah Terapkan PSBB

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, meminta pemerintah mengambil langkah tegas seiring semakin meningkatnya lonjakan kasus Covid-19 tiap hari.

Charles meminta pemerintah untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Angka penularan Covid-19 pasca-libur Lebaran 2021 semakin menggila. Pada Kamis (17/6/2021), angka penularan dan kematian harian nasional mecetak rekor baru, yakni 12.624 kasus harian (tertinggi sejak 30 Januari 2021) dan 227 orang meninggal dunia (tertinggi sejak 3 April 2021)," ujar Charles, kepada wartawan, Jumat (18/6/2021).

Charles juga mengungkap bahwa angka keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) fasilitas kesehatan di hampir seluruh provinsi di Pulau Jawa sudah di atas batas yang ditetapkan WHO yakni 60%.

"Bahkan, di DKI Jakarta, BOR nyaris menyentuh angka 80%. Bayangkan bagaimana jika faskes di pulau tempat lebih dari separuh populasi nasional menghuni ini kolaps?" kata dia.

Politikus muda PDI Perjuangan itu juga menyoroti fakta di lapangan, di mana tanda-tanda faskes kolaps semakin nyata di depan mata.

Charles merujuk kepada antrean pasien mengular masuk RS, ada pula yang ditolak karena RS penuh, bahkan ada yang meninggal dunia dalam perjalanan karena tidak kunjung mendapat RS rujukan.

Di sisi lain, lanjutnya, para tenaga kesehatan keteteran karena lonjakan pasien yang tak terhingga tiap harinya.

"Melihat data dan fakta tersebut, PPKM Mikro yang diberlakukan sekarang jelas tidak cukup merespons kedaruratan penularan Covid-19 saat ini. Apalagi dengan jumlah tes dan lacak yang minim di beberapa daerah, PPKM Mikro menjadi tidak efektif. Apalah arti zonasi warna, jika tes dan lacak minim?" tegas Charles.

Charles pun meminta semua pihak menelaah seperti di DKI Jakarta yang jumlah tes dan lacaknya terbilang tinggi dibanding daerah lain, ternyata kesenjangan antara jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 dengan jumlah yang dilaporkan sangat jomplang.

Bahkan, survei seroprevalensi CISDI di Jakarta menyebutkan, jumlah orang yang benar-benar terinfeksi ternyata 12 kali lebih tinggi dari apa yang dilaporkan/tercatat. Karenanya Charles mendesak pemerintah memberlakukan PSBB.

"Buat saya, kondisi yang terjadi saat ini bukan hanya mengkhawatirkan, tapi sudah mengerikan. Perlu tindakan cepat dari Pemerintah Pusat untuk segera membatasi kegiatan sosial masyarakat secara besar (PSBB), tidak lagi parsial," kata Charles.

"Kalau Covid-19 saat ini diibaratkan tsunami, PSBB ini seperti pemecah gelombang di lautan, sehingga gelombang yang sampai di daratan tidak begitu besar. Tanpa pemecah gelombang itu, saya takut para tenaga kesehatan dan masyarakat di daratan akan ikut tersapu," tandasnya.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 18 Juni 2021: Tambah 12.990 Kasus, Total 1.963.266 Positif

Berita Terkini