Amalan dan Doa

Keutamaan Mengamalkan Surah Al-Fatihah Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW

Penulis: Rizali Posumah
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi orang membaca Al-Quran.

Diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) bersabda: "Tidak (sah) salat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al-Fatihah)."

Hadits Ketiga

Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Sa'id Al Khudri RA, Nabi SAW bersabda: "Bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah SAW berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung enggan untuk menjamu. Penduduk kampung itu lantas berkata kepada para sahabat yang mampir, "Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah karena pembesar kampung tersengat binatang dan terserang demam". Di antara para sahabat lantas berkata, "Iya ada." Lalu iapun mendatangi pembesar kampung dan meruqyahnya dengan membaca Surah Al-Fatihah. Maka pembesar kampung itupun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya.

Hadits Keempat

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa yang shalat lalu tidak membaca Ummul Qur’an (yaitu Al Fatihah), maka shalatnya kurang (tidak sah) -beliau mengulanginya tiga kali-, maksudnya tidak sempurna.”

Maka dikatakan pada Abu Hurairah bahwa kami shalat di belakang imam.

Abu Hurairah berkata, “Bacalah Al Fatihah untuk diri kalian sendiri karena aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku membagi shalat (maksudnya: Al Fatihah) menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika hamba mengucapkan ’alhamdulillahi robbil ‘alamin (segala puji hanya milik Allah)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘ar rahmanir rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘maaliki yaumiddiin (Yang Menguasai hari pembalasan)’, Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Beliau berkata sesekali: Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan ‘iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan)’, Allah berfirman: Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan ‘ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta ‘alaihim, ghoiril magdhuubi ‘alaihim wa laaddhoollin’ (tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat), Allah berfirman: Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta.” (HR. Muslim).

Hadits Kelima

“Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: saat Jibril duduk disamping Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mendengar suara dari atasnya maka dia menengadahkan kepalanya dan berkata: -suara- ini adalah salah satu pintu langit yang dibuka hari ini, belum pernah dibuka kecuali hari ini. Maka turunlah seorang malaikat , dia berkata: ini adalah seorang malaikat yang turun ke bumi, di mana dia sama sekali belum pernah kebumi kecuali hari ini, kemudian malaikat itu mengucap salam dan berkata: berilah dengan kabar gembira dengan dua cahaya ini yang telah diberikan padamu, yang tidak pernah diberikan kepada nabi sebelummu, surat al-Fatihah dan akhir ayat al-Baqarah, tidaklah engkau membacanya kecuali akan diberikan.” (H.R. Muslim)

Hadits Keenam

“Dari Abu Umamah beliau berkata: ada empat ayat yang turun dari perbendaharan ‘Arsy, tidak ada yang turun darinya selain yang empat ini. Surat al-Fatihah, ayat kursi, akhir surat al-Baqarah, dan surat al-Kautsar.” (H.R at-Thabarâniy, dengan syawahid yang menguatkan keshahihannya seperti al-Baihaqiy dll)

Hadits Ketujuh

“Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu- beliau berkata: Iblis menjerit saat turunnya surat al-Fatihah.” (H.R Ibnu Abi Syaibah dengan sanad yang shahih).

Hadits Kedelapan

“Siapa saja yang shalat wajib maka bacalah ummu Al-Qur’an dan Al-Qur’an bersamanya, jika dia selesai dari ummu Al-Qur’an maka sudah cukup baginya, dan siapa saja yang shalat bersama imam maka bacalah saat diam, siapa saja shalat tanpa membacanya maka shalatnya tidak sempurna, tidak sempurna beliau katakan tiga kali.” (H.R Hakim, al-Baihaqi, ad-Daruqutniy dll)

Halaman
1234

Berita Terkini