Menurut BMKG, dampak tidak langsung yang bisa terjadi adalah potensi hujan rendah, cuaca cenderung panas diprakirakan terjadi di Kalimantan Barat bagian selatan.
Seperti di Kab. Ketapang dan Kab. Kayong Utara.
Potensi hujan rendah di wilayah tersebut diprakirakan setidaknya masih terjadi hingga tanggal 8 Juni 2021.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Kamis 3 Juni 2021 Medan, Pontianak, Makassar, Jakarta, Surabaya hingga Papua
Di wilayah Ketapang dan Kayong Utara hingga tanggal 8 Juni 2021 perlu diwaspadai potensi mudahnya terjadi kebakaran hutan dan lahan.
"Masyarakat Kalbar dihimbau untuk mewaspadai dampak tidak langsung badai tropis berupa hujan lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, khususnya pada siang hingga sore hari di wilayah Kalimantan Barat bagian utara," ungkap BMKG dalam akun Instagram
"Waspadai juga dampak tidak langsung berupa cuaca panas dan kering di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara yang membuat mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan," lanjut informasi tersebut.
Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto menyatakan, siklon tropis Choi-Wan saat ini memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistem Siklon mencapai 35 knots (65 kilometer per jam).
Tekanan udara minimum siklon ini mencapai 1.000 hPa dengan pergerakan ke arah Barat hingga Barat Laut dengan kecepatan 9 knots (15 km per jam) menjauhi wilayah Indonesia.
Menurut Guswanto, dengan pergerakan ini, siklon tropis ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang di sekitar wilayah Indonesia dalam periode dua hari ke depan.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpeluang terjadi di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Maluku.
Gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.
Sementara gelombang laut dengan ketinggian 4-6 meter bisa terjadi di Samudra Pasifik utara Papua Barat.
Adapun angin kencang terutama diperkirakan terjadi di wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara.
”BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada, khususnya di wilayah yang terkena dampak tidak langsung dari siklon tropis Choi-Wan ini,” ucapnya.