TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Internal PDI Perjuangan menghangat. Ini setelah Gubernur Jawa Tengah yang nota bene kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo tidak diundang saat ada hajatan di Semarang, Jawa Tengah yang dihadiri Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Dalam acara itu seluruh kepala daerah dari PDI Perjuangan di Jawa Tengah diundang, kecuali sang Gubernur Ganjar Pranowo.
Baca juga: Felicia Tissue Ungkap Fakta Ghosting Kaesang: 2 Minggu Kemudian Beliau Menghilang dan Blokir Kontak
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, menduga serangan yang dilancarkan PDIP pada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah mendapat restu dari Megawati Soekarnoputri.
Jamiluddin mengatakan, konflik yang terjadi antara PDIP dan Ganjar terlihat kian memanas karena pernyataan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP, Bambang Wuryanto, dinilai semakin menyudutkan Gubernur Jawa Tengah ini.
"Kisruh di PDIP, khususnya antara Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP, Bambang Wuryanto, dengan Ganjar Pranowo, tampaknya kian memanas."
"Bambang Wuryanto terlihat makin menyudutkan Ganjar Pranowo," ujar Jamiluddin, kepada wartawan, Rabu (26/5/2021), dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut, Jamiluddin menilai Bambang melakukan serangan pada Ganjar tersebut atas restu Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
Hal ini tampak dari sindiran yang dilontarkan Puan saat memberikan arahan kader PDIP di Semarang, Sabtu (22/5/2021).
Bahkan, menurut Jamiluddin, apa yang dilakukan Puan itu telah direstui Megawati selaku Ketua Umum PDIP.
"Puan Maharani juga berani melakukan itu tampaknya sudah ada restu dari ibunya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri."
"Tanpa restu Mega, tampaknya Puan tidak senekat itu," bebernya.
"Kenapa begitu? Karena sentral di PDIP itu hanya Mega. Semua hal di PDIP bergantung pada Mega."
"Hitam kata Mega, akan hitamlah hingga ke bawah," tambahnya.
Baca juga: Bupati Sitaro Hadiri Perayaan HUT Paroki Santa Maria Ulu Siau ke-10 Tahun
Baca juga: Cemburu Buta, Seorang Pria Tega Habisi Nyawa Kekasih Gelapnya karena Dekat dengan Orang Lain
Jamiluddin mengungkapkan, serangan pada Ganjar diduga akan berhenti jika mantan anggota DPR ini mengurungkan niatnya maju Pilpres 2024.
Ia juga menduga, aksi PDIP 'mengucilkan' Ganjar adalah rencana yang sudah disiapkan sejak lama demi membuka kesempatan Puan menjadi capres semakin lebar.