Namun, pihaknya masih terus melakukan koordinasi dan penggalian informasi dengan jajarannya.
"Sementara belum ada dampak. Tapi, kami masih terus gali info dengan teman-teman komunitas," ujar Slamet.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BBPBD Kota Kediri Wawan Wicaksono mengatakan,
sejauh ini tidak ada dampak kerusakan yang signifikan akibat gempa tersebut.
Laporan kerusakan yang masuk, kata dia, berupa retaknya dinding gedung bangunan kampus Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bakti Wiyata.
"Kerusakan ringan di lantai 3 dan terjadi retakan baru di lantai 4," ujar Wawan.
Adapun gempa bumi tektonik tersebut, BMKG memutakhirkannya menjadi magnitudo 5,9.
Gempa itu berepisentrum pada koordinat 8,63 LS dan 112,34 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 km arah Tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada kedalaman 110 km.
Jenis gempa bumi ini termasuk gempa bumi menengah akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam lempeng Eurasia.
Hasil analisis BMKG menunjukan bahwa gempabumi tersebut memiliki mekanisme sesar naik kombinasi geser (oblique thrust fault).
Gempa di China Sabtu 22 Mei 2021 Menelan Korban Jiwa
Dua guncangan gempa kuat hari Sabtu 22 Mei 2021 mengakibatkan dua orang tewas.
Tepatnya, dua kali guncangan gempa berskala kuat itu terjadi di wilayah China.
Guncangan gempa magnitudo 7.3 dan 6.1 di Qinghai dan Yunnan.
Akibat dari gempa tersebut, dikabarkan dua orang tewas serta menimbulkan kerusakan.