Kabar Israel

Presiden AS Dukung Netanyahu Lakukan Gencatan Senjata di Jalur Gaza, Berikut Penjelasan Gedung Putih

Editor: Fistel Mukuan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Joe Biden dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.


Presiden AS

"Keputusan untuk tidak menuntut penghentian segera permusuhan mencerminkan tekad Gedung Putih untuk mendukung hak Israel untuk membela diri dari Hamas," kata seorang pejabat yang tak ingin mempublikasikan identitasnya.

Diketahui, Israel terus menghantam Gaza dengan serangan udara pada Senin dan Hamas membalas meluncurkan roket ke kota-kota Israel.

Setidaknya 212 warga Palestina telah gugur, termasuk 61 anak-anak dan 36 wanita, selama lebih dari sepekan pertempuran.

Pakar Nilai Israel Hanya Mengenal Bahasa Kekerasan

Sebelumnya diberitakan, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia, Prof Salim Haji Said, ikut menanggapi pertempuran antara Israel dan Palestina yang terjadi dalam sepekan terakhir ini.

Prof Salim yang juga seorang pengamat militer ini mengaku tidak kaget lagi jika Israel kembali menyerang Palestina.

Sebab, menurutnya, Israel hanya mengenal bahasa kekerasan.

Untuk itu, segala macam diplomasi yang dicoba selama puluhan tahun tak kunjung membuahkan hasil.

"Israel itu bahasa yang dia kenal hanya satu, bahasa kekerasan. Segala macam diplomasi sudah diadakan sejak puluhan tahun lalu."

"Tapi Israel tidak pernah memperhatikan karena dia itu kuat maka tidak ada yang mengancam dia," kata Prof Salim, dalam tayangan Youtube tvOne, Senin (17/5/2021).


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

Prof Salim juga menjelaskan, Israel selalu mendapat dukungan dari Internasional, terlebih dari negera adidaya, Amerika Serikat.

Untuk itu, Israel menjadi kuat dan tidak kekurangan alat atau senjata untuk melakukan serangan.

"Dia kuat dan dapat dukungan internasional, senjatanya tidak kurang," kata ilmuwan politik ini.

Halaman
1234

Berita Terkini