Adapun David, kata Rachel kemudian dia juga memutuskan untuk juga menghadiri kelas.
"David secara khusus mendaftar di kelas tentang seks ... Kami berdua ingin belajar, jadi kami belajar bersama, sebelum akhirnya mempraktikkan semua yang kami pelajari."
Setahun yang lalu, Rachel, David dan kedua putra mereka kembali ke Israel, di mana dia membuka "The Oneg Academy", yang diterjemahkan sebagai "Academy of Pleasure".
Di akademi, yang hanya diperuntukkan bagi wanita, dia mengajar murid-muridnya tentang kenikmatan sek, sambil menyajikan minuman dan makanan ringan.
"Pendekatan saya adalah penting untuk selalu mempelajari hal-hal baru, ditambah lagi sangat praktis," kata Rachel.
"Tujuan akhir saya adalah untuk memaksimalkan kesenangan wanita ... Pemberdayaan wanita dalam Yudaisme sangat lemah, salah satu cara untuk memperbaikinya adalah melalui seksualitas, dan saya percaya itu."
Di kelasnya, Rachel berkata bahwa dia mengajar wanita berusia 28-50 tahun, baik dari kelompok sekuler maupun agamis.
“Dalam lokakarya lisan saya misalnya, saya berbicara tentang filosofi di balik tindakan, bagaimana hal itu memberi laki-laki perasaan dominasi dan membantu mereka untuk rileks karena mereka tidak benar-benar harus tampil ... Setelah itu, kita sampai pada bagian praktis di mana setiap wanita berlatih fellatio dengan menggunakan berbagai alat bantu,” jelas Rachel.
Gagasan tentang wanita Haredi yang memakai wig dan menjalankan Shabbat untuk mengajar kelas seks mungkin dianggap tidak lazim bagi banyak orang, termasuk beberapa di komunitas Haredi yang konservatif.
"Biarkan mereka mengatakan apa yang mereka mau, saya membantu orang membawa kesenangan. Seksualitas adalah hal suci yang membantu, menyembuhkan. Dan sementara saya mengerti bahwa ada hal-hal yang harus tetap tidak terucapkan, dalam arus utama Yudaisme ada kekurangan pemahaman yang mengejutkan ketika ini menyangkut seksualitas,” tambahnya.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
KLIK TAUTAN AWAL: https://intisari.grid.id/read/032513440/di-akademi-kepuasan-wanita-yahudi-konservatif-ini-ajarkan-hal-tabu?page=all
Berita Kabar Israel Lainnya