TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah kisah heroik orang Wandamen dengan sebutan untuk orang asli Telukwondama tersirat.
Orang Wandamen ini menyelamatkan nyawa anggota TNI dalam Operasi Trikora untuk membebaskan Irian Barat dari kekuasaan Belanda pada tahun 1961.
Ketika itu Mei 1961, pasukan TNI yang tergabung dalam Komando Mandala untuk Pembebasan Irian Barat melakukan operasi terjung payung.
Operasi terjun payung tersebut dilakukan untuk melumpuhkan kekuasaan Belanda di Papua.
Kaimana menjadi salah satu sasaran yang dituju para peterjun payung.
Sayangnya, penerjunan para peterjun payung dari udara yang kemungkinan besar dilakukan pada malam hari itu tidak berjalan dengan mulus.
Dikatakan sejumlah tentara tidak dapat mendarat pada titik yang telah ditentukan.
Sebagian dari mereka ‘nyasar’ dan jatuh di kawasan hutan di sekitar Kampung Urere, pedalaman Distrik Naikere, Kabupaten Teluk Wondama.
Entah apa yang menyebabkan mereka ‘nyasar’ itu.
Seorang prajurit muda berpangkat kopral yang merupakan salah satu anggota pasukan, yaitu Margono, ditemukan dalam kondisi hidup.
Margono berhasil diselamatkan oleh awarga sekitar, salah satunya adalah Benediktus Mbari, warga Kampung Webi, Distrik Rasiei.
Pria yang kini berusia 74 tahun itu adalah yang pertama kali menerima informasi dari warga lokal Urere tentang penemuan Kopral Margono.
Ketika itu Mbari masih berusia 17 tahun dan menjadi anggota Hansip Desa Tandia (sekarang Tandia sudah dimekarkan menjadi tiga kampung).
Dia mengisahkan ketika Operasi Trikora meletus, ketika itu masyarakat Wondama sedang dalam suasana perayaan ulang tahun Ratu Juliana dari Kerajaan Belanda.
Saat itu da perintah dari Manokwari yang berisi agar melakukan pencarian terhadap tentara Indonesia yang tersesat saat melakukan penerjunan di wilayah Padang Urere.