KKB Papua

Waspada KKB Papua Punya Penembak Jitu, Tewasnya Kepala BIN Papua Jadi Bukti, Makin Bengis

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sumber dana kkb papua beli senjata amunisi perang.

TRIBUNMANADO.CO.ID- Aksi teror yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terus terjadi.

Sudah banyak korban jiwa yang jatuh, mulai dari warga sipil, petugas, pun dari KKB Papua.

Namun sejauh ini, hanya korban dari petugas dan warga sipil saja yang diketahui jumlahnya.

Sementara dari pihak KKB Papua tidak diketahui jumlah yang tewas, hanya diperkirakan saja.

Baca juga: Nissa Sabyan Nangis di Video Klip Usai Dengan Ucapan Ayus, Ya Doain Aja

Mengenal OPM yang Kini Terpecah Belah Jadi 3 Sayap dan Bersaing. Salah satunya KKB Papua yang Sering Bikin Onar. (Youtube via Tribun Manado)

Ternyata hal ini yang menyebabkan jenazah KKB susah terdeteksi.

Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang nekat

mengangkut jenazah rekannya membuat aparat sulit melakukan identifikasi.

Asisten Operasi Kapolri Inspektur Jenderal Imam Sugianto mengungkap

anggota KKB Papua selalu mengangkat jenazah rekannya yang tewas dalam baku tembak.

Baca juga: Sosok Kolonel Iwa Kartiwa, Eks Komandan KRI Nanggala 402, Kini Terbaring Sakit Paru-Paru

Lekagak Telenggen yang merupakan pimpinan dari KKB di wilayah Yambi atau Puncak sempat terlihat di lokasi kontak senjata antara pihak keamanan dengan KKB yang berlangsung 8 jam di Kampung Maki, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (27/4/2021). (KOMPAS.com)

Hal inilah yang kemudian menyulitkan proses pendataan.

"Mereka kan begitu sudah ketembak itu tidak bisa kita identifikasi musuh,

jasadnya itu karena begitu ketembak itu langsung diangkat mereka, dibawa.

Itu kesulitan yang ada di lapangan," kata Imam dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).

Namun demikian, kata Imam, pihaknya telah memperkirakan jumlah

korban dari pihak KKB Papua telah mencapai lima orang.

Baca juga: Istri Serda Pandu Yudha Menangis Hingga Lemas, Peluk Erat Foto Suami, Sampai Ketemu di Surga Ya

Sosok Lekagak Telenggen, Komandan TPNPB-OPM/Pimpinan KKB Papua yang dikenal brutal tembak mati Kopassus hingga Tukang Ojek. (TPNPB)

Mereka terkena terluka saat terlibat baku tembak.

"Kita sudah dapat kira-kira melumpuhkan mereka itu ada 5 orang informasi terakhir.

Kalau gak 5, mungkin ada lagi masih diinvetarisir," jelasnya.

Namun demikian, ia menyatakan pihaknya tidak akan meningkatkan pola penyerangan terhadap KKB Papua.

Aparat lebih memfokuskan untuk menjaga titik lokasi yang akan dikuasai oleh KKB.

"Kita kan memang, selama ini cenderung lebih bertahan kan.

Kalau ada kejadian, baru kita mengejar target operasi (TO) yang disusun.

TO yang akan dikejar itu disesuaikan dengan perencanaan awal," pungkasnya.

Pasukan Burung Hantu Turun Tangan

Setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dinyatakan sebagai teroris oleh Pemerintah Indonesia,

belum ada kepastian apakah Densus 88 akan bergabung dengan Satgas Nemangkawi.

Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Densus 88 turun tangan memberantas KKB Papua yang semakin berulah.

Apalagi, KKB Papua dinilai punya penembak jitu dan perlengkapan senjata mumpuni.

Hal ini terbukti dengan Gugurnya Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.

IPW berharap dalam sebulan setelah penetapan KKB sebagai teroris,

Densus 88 yang berjuluk Pasukan Burung Hantu bisa turun ke Papua

untuk membersihkan aksi teroris yang meresahkan masyarakat.

"Minimal melokalisir gerakan kelompok teror tersebut," ungkap Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, Jumat (30/4/2021).

Namun IPW mengingatkan, teroris di Papua dinilai lebih bengis,

terlatih, solid, dan lebih canggih persenjataannya ketimbang teroris yang berada di luar Papua.

"Teroris Papua seakan telah menorehkan fenomena baru

dalam sejarah terorisme di mana seorang jenderal bisa terbunuh dalam serangan teroris."

"Gugurnya Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, pada Minggu (25/4/2021) kemarin menjadi sejarah pertama adanya seorang perwira tinggi TNI yang tewas dalam konflik di Papua."

"Kasus ini juga menunjukkan bahwa teroris Papua sepertinya

memiliki penembak jitu yang terlatih dengan senjata mumpuni," ujarnya.

Neta menyebut, ulah bengis teroris di Papua terlihat dalam pekan pertama April 2021.

"Di era itu teroris Papua sudah menewaskan warga dari berbagai kalangan,

mulai guru, siswa hingga tukang ojek di Kabupaten Puncak."

"Selain itu teroris Papua merusak sekolah dan rumah-rumah warga.

Bahkan membakar rumah anggota DPRD di Kampung Beoga," ungkapnya.

Dari data yang diperoleh IPW, para teroris yang berada di Distrik Beoga,

Kabupaten Puncak, memiliki 30 pucuk senjata api.

Terdiri dari berbagai merek, mulai dari laras panjang hingga pistol genggam, di antaranya SS1 hingga M16.

Teroris di Papua, lanjut Neta, terlihat cukup solid dan terafiliasi hanya pada satu kelompok,

yakni Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Berbeda dengan Teroris Non Papua yang terdiri dari lima kelompok,

yakni Negara Islam Indonesia (NII) yang berkembang sejak pasca kemerdekaan Indonesia,

Jamaah Islamiyah (JI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI),

Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), dan Jamaah Ansharut Khilafah (JAK)."

"Sejak Januari hingga Maret, Densus 88 sudah berhasil menangkap 94 terduga teroris di luar Papua," ungkapnya.

Setelah pemerintah menetapkan KKB Papua sebagai teroris,

Neta menyebut, publik menunggu gebrakan operasi pencegahan

dan penindakan terorisme oleh Densus 88 di Bumi Cenderawasi.

"Publik menunggu mampukah Densus 88 menaklukkan gunung

dan rimba raya tempat persembunyian teroris di Papua."

"Selama ini Densus 88 sudah berhasil menaklukkan teroris di luar Papua

yang bersembunyi di rumah-rumah kontrakan padat penduduk di perkotaan."

"Dan kini 'medan tempur baru' menunggu Densus 88," tukasnya.(*)

Like, share, and subscribe : 

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Aparat Kesulitan, KKB Papua Nekat Angkut Jenazah Rekan yang Tewas dengan Cara Ini, Apa Tujuannya?

Berita Terkini