Tragedi di Israel

Merinding, Begini Insiden yang Terjadi di Festival Keagamaan Yahudi, 45 Orang Tewas

Editor: Aswin_Lumintang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 44 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka, sebagian dalam keadaan kritis, setelah terjadi penyerbuan kegiataan keagamaan yang dihadiri ribuan orang di Israel Utara. Peringatan Lag BaOmer yang dihadiri umat Yahudi Ultra Ortodoks ini ditutup tahun lalu karena pandemi Virus Corona dan tahun ini kembali dibuka.

TRIBUNMANADO.CO.ID, ISRAEL - Tragedi kemanusiaan terjadi di Israel bagian utara. Informasi terkini, setidaknya Jenazah 32 orang yang tewas dalam insiden di sebuah situs ziarah Yahudi di Israel telah diidentifikasi.

Setidaknya 45 orang tewas dalam insiden di festival Lag B'Omer, Gunung Meron, ketika peziarah berdesakan dan terjebak di lorong yang penuh sesak.

Sekitar 150 orang terluka.

Pelayat Yahudi Ultra-Ortodoks menghadiri pemakaman korban insiden peziarah Yahudi, di pemakaman Segula di Petah Tikva pada 30 April 2021. Kerumunan besar-besaran di situs ziarah Yahudi yang padat menewaskan sedikitnya 45 orang di Israel utara. Tragedi itu terjadi setelah para peziarah memadati situs terkenal makam Rabbi Shimon Bar Yochai di Gunung Meron, di mana sebagian besar orang Yahudi ultra-Ortodoks merayakan hari libur Lag BaOmer. (GIL COHEN MAGEN / AFP)

Proses identifikasi dihentikan sementara selama 24 jam pada hari Jumat (30/4/2021) untuk memperingati Sabat, hari istirahat orang Yahudi.

Pekerjaan dilanjutkan setelah matahari terbenam pada hari Sabtu, yang menandakan berakhirnya hari Sabat.

Sejauh ini, 22 jenazah telah dievakuasi untuk dimakamkan, BBC melaporkan.

Mereka yang meninggal diyakini sebagian besar adalah laki-laki dewasa atau anak laki-laki dari komunitas ultra-Ortodoks.

Peserta festival dipisahkan secara gender, dan salah satu insiden terjadi di bagian peziarah laki-laki.

Beberapa korban juga diyakini warga negara asing, termasuk beberapa warga AS.

Situs yang berbasis di Inggris, Jewish News, melaporkan bahwa seorang pia berusia 24 tahun dari Manchester di Inggris juga termasuk di antara yang tewas.

Kementerian Kesehatan Israel mengatakan identifikasi jenazah mungkin memerlukan pengujian DNA, sidik jari, dan pengujian gigi.

"Kami bekerja keras, tetapi Anda harus memahami bahwa ini adalah proses yang kompleks dan sensitif," kata Dr Chen Kugel, direktur National Center of Forensic Medicine.

Ia mengatakan pekerjaan harus dilakukan "secara bertanggung jawab" untuk menghindari kesalahan.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi tempat kejadian pada Jumat (30/4/2021).

Ia berjanji bahwa penyelidikan akan dilakukan untuk memastikan tragedi seperti itu tidak terjadi lagi.

Halaman
1234

Berita Terkini