Hardiknas 2021

Makna Semboyan Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, Sosok Pencetusnya

Penulis: Aldi Ponge
Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Semboyan Ki Hadjar Dewantara

Sosok Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara lahir di Kadipaten Paku Alaman, Yogyakarta, pada 2 Mei 1889 dan wafat pada tanggal 26 April 1959.

Ki Hajar Dewantara memiiki nama kecil yakni Soewardi Soerjaningrat.

Baru pada 1922, nama Soewardi Soejaningrat ini diubah menjadi Ki Hajar Dewantara.

Ki Hajar Dewantara diketahui sebagai anggota keluarga Kadipaten Pakualaman karena di depan namanya disematkan gelar 'Raden Mas', sehingga menjadi Raden Mas Soewardi Soerdjaningrat.

Ia menamatkan pendidikan di sekolah dasar Eropa/ Belanda dan melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera).

Ki Hajar Dewantara tumbuh menjadi salah satu aktivis dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Ki Hajar Dewantara lahir dari keluarga kaya Indonesia selama era kolonialisme Belanda.

Ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Hari nasional ini ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda, dan ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa setelah kembali ke Indonesia.

Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai menteri pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia.

Ia juga menjadi kolumnis, politisi dan pelopor pendidikan bagi pribumi Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda.

Lalu, ia mendirikan sekolah yang bisa diakses oleh semua pribumi dan rakyat jelata yang bernama Taman Siswa.

Karena pengabdiannya, Ki Hadjar Dewantara diabadikan dalam sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara.

Halaman
1234

Berita Terkini