TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua makin brutal.
Sehingga pemerintah menyatakan mereka sebagai kelompok teroris.
Meskipun banyak yang meminta agar pemerintah mengkaji ulang hal tersebut.
Namun, KKB telah banyak melakukan penembakan baik warga sipil dan TNI serta Polri.
Terbaru TNI yang gugur akibat baku tembak dengan KKB Papua adalah Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI Putu Dani.
Kemudian anggota Brimob Bharada I Komang Wira Natha.
Setelah ditetapkan sebagai teroris, kini TNI dan Polri menurunkan pasukan khusus untuk menumpas KKB Papua.
Disampaikan oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, ada enam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang saat ini aktif melakukan kekerasan bersenjata yang akhirnya menjadi teror bagi masyarakat.
"Dari kepolisian, dari yang sudah kita petakan, sebenarnya kelompok ini adalah kelompok yang besar, tapi yang aktif ada enam kelompok di Puncak, Intan Jaya dan Nduga," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (2/5/2021).
Pada 2021, KKB pimpinan Lekagak Telenggen menjadi kelompok yang paling aktif membuat aksi kekerasan di Kabupaten Puncak.
Kemudian KKB Pimpinan Sabinus Waker pada 2020 sangat meresahkan di Intan Jaya.
Selain itu, Fakhiri menyebut ada juga kelompok baru yang merupakan bagian dari kelompok Lekagak Telenggen yang mulai aktif melakukan teror.
"Ada kelompok Lekagak Telenggen, Militer Murib, Sabinus Waker, ada kelompok Paniai, ada kelompok Ndugama Egianus Kogoya, dan ada sempalan-sempalan kelompok Lekagak yang sudah muncul," kata dia.
Selain enam kelompok tersebut, Fakhiri mengungkap sudah ada beberapa KKB yang sudah tidak aktif.
Bahkan sudah ada yang telah kembali di tengah masyarakat.
"Ada kelompok lain yang kami syukuri sudah tenang, ada yang sudah kembali melakukan aktivitas sebagaimana masyarakat biasa," ungkapnya.
Mengenai keberadaan KKB di Kabupaten Puncak yang dalam beberapa waktu terakhir sering melakukan aksi kekerasan bersenjata, Fakhiri menegaskan aparat keamanan sudah melakukan berbagai tindakan.
"Setelah kejadian di Beoga kita ada turunkan tim di sana untuk melakukan pemulihan dan penegakan hukum, kita menggeser juga kekuatan untuk menyekat di Ilaga.
Semua penguatan kita di dua titik itu untuk melakukan penindakan kepada mereka (KKB)" kata Fakhiri.
"Tidak boleh lagi orang melakukan aksi kekerasan bersenjata yang membuat orang trauma sehingga penindakan hukum dengan tegas dan terukur kita lakukan," sambungnya.
Aparat keamanan, sambung Fakhiri, terus berusaha untuk mengungkap seluruh jaringan KKB yang ada di Papua.
Karenanya, aparat selalu berusaha menangkap KKB dalam keadaan hidup.
"Tentu kita berusaha menangkap mereka hidup untuk mengetahui jaringannya, tetapi kalau mereka melawan kita akan lumpuhkan," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Ada 6 KKB yang Aktif Meneror, Kapolda Papua: Di Puncak, Intan Jaya dan Nduga, https://papua.tribunnews.com/2021/05/02/ada-6-kkb-yang-aktif-meneror-kapolda-papua-di-puncak-intan-jaya-dan-nduga?page=all