TRIBUNMANADO.CO.ID - Kecintaan Presiden Soekarno atau Bung Karno pada Irian Barat atau sekarang Papua, tak main-main.
Meski Indonesia telah merdeka tahun 1945, kemerdekaan itu dianggap Bung Karno belum lengkap tanpa bersatunya Irian Barat atau sekarang Papua.
Kini pemerintahan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) melanjutkan perjuangan Soekarno mempertahankan Papua dengan melawan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) Papua atau KKB Papua yang kini telah diberi label teroris
Irian Barat adalah masalah krusial bagi pemerintahan Soekarno. Tanpa Irian Barat, Indonesia belumlah Indonesia.
Dilansir Tirto, Pada 19 Desember 1961, Presiden Soekarno berpidato di hadapan taruna-taruna Akademi Militer Nasional di Yogyakarta.
KKB Papua
“Dan apa yang dinamakan Indonesia, Saudara-saudara? Yang dinamakan Indonesia ialah segenap kepulauan antara Sabang dan Merauke. Yang dinamakan Indonesia ialah apa yang dulu dikenal sebagai perkataan Hindia-Belanda.”
Pidato Soekarno saat itu tepat di masa 11 tahun Indonesia menempuh diplomasi untuk merebut Irian Barat dari penguasaan Belanda. Pada titik itu Soekarno sudah habis kesabaran.
Pada Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949 negosiasi soal posisi Irian Barat adalah yang paling alot.
Karenanya, untuk mencegah deadlock, KMB memutuskan bahwa status politik Irian Barat akan dirundingkan lagi dalam jangka waktu setahun setelah tanggal pengakuan kedaulatan.
Namun, lewat setahun Belanda selalu mangkir.
“Inilah pembohongan besar-besaran, kecurangan gede-gedean yang dijalankan oleh pihak Belanda,” kata Soekarno dalam pidato yang kemudian diterbitkan dengan judul Kibarkanlah Sang Merah Putih di Irian Barat! itu.
Disebut dalam Sejarah Nasional Indonesia jilid V (SNI V, 2008, hlm. 436-440), selama 11 tahun itu Indonesia telah mengusahakan penyelesaian bilateral dengan Belanda.
Namun, karena Belanda tak mengindahkannya, Indonesia membawa persoalan Irian Barat ke forum PBB pada 1954, 1955, 1957, dan 1960.
Presiden Soekarno
Usaha diplomasi itu selalu berakhir dengan pengabaian dan kebuntuan hingga bikin Soekarno muntab.
“Di dalam PBB pun tiada hasil sama sekali. Malahan di dalam PBB itu ada pihak yang berkata: Menyetujui Belanda menguasai Irian Barat,” kata Soekarno.