Berita Nasional

Dewi Tanjung Sebut Yahya Waloni Iblis Menyerupai Manusia, Minta MUI Memblokir: Dia Mempermalukan

Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dewi Tanjung Sebut Yahya Waloni Iblis Menyerupai Manusia, Minta MUI Memblokir: Dia Mempermalukan

Dalam laporannya ke Bareskrim Polri itu, Yahya Waloni dituding melakukan tindak pidana kebencian atau permusuhan SARA.

"Kami dari Cyber Indonesia kemarin mendampingi pelapor yg juga pendeta dari Aliansi Indonesia Timur resmi mengadukan YW ke bareskrim polri. Penghinaan oleh siapapun dan dalam bentuk apapun yang memecah belah tidak dapat dibenarkan, jangan pernah lelah merawat indonesia. @DivHumas_Polri," tulis Muannas Alaidid di akun Twitternya, Rabu (28/4/2021)

Hal sama diutarakan Habib Husin.

Kader yang pernah dipecat PSI gara-gara dugaan mengunggah konten asusila ini berharap agar polisi segera menangkap Yahya Waloni.

"Per hari ini kita sudah laporkan Yahya Waloni terduga penistaan agama Kristen dan ujaran kebencian atas nama SARA di Bareskrim Polri. Kita juga berharap YW segera ditangkap biar ustad penyebar kebencian macam dia ini gak bikin gaduh di republik ini," tulis Husin Shihab.

Dari surat laporan yang dibagikan, pelapor bernama Andreas Benaya Rehiary.

Sedangkan terlapornya adalah Yahya Waloni dan pemilik akun Youtube Tri Datu.

Belum diketahui ceramah mana dari Yahya Waloni yang dipermasalahkan pelapor.

Siapa Yahya Waloni?

Dikutip dari berbagai sumber disebutkan bahwa Ustad Yahya Waloni pernah menjabat sebagai Ketua atau Rektor Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong tahun 1997-2004.  

Dia pernah menetap di Sorong sejak tahun 1997 - 2004 karena pindah ke Balikpapan.

Di sana, dia menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006. Pada 2006, Ustad Yahya Waloni pindah ke Kota Cengkeh, Tolitoli. Di Tolitoli, dia emndapatkan bimbingan dari Ketau Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Berdasarkan penuturannya, Ustaz Yahya bersama istri memeluk Islam secara sah pada Rabu, 11 Oktober 2006, Pukul 12.00 Wita melalui tuntutan Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli, Komarudin Sofa.

Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopi Waloni diganti menjadi Muhammad Yahya. Nama istrinya Lusiana diganti menjadi Mutmainnah.

Nama anak-anaknya pun ikut diganti, Silviana diganti menjadi Nur Hidayah, Sarah menjadi Siti Sarah, dan Zakaria tetap menggunakan nama tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini