Sosok Letkol Simson Sigar, Gugur Kecelakaan Helikopter di Timtim, Anaknya Gugur di KRI Nanggala-402

Penulis: Finneke Wolajan
Editor: Finneke Wolajan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Letda Laut (T) Rhesa Tri Utomo Sigar dan sang ayah, Letkol (Inf) Simson Godfried Sigar, gugur dalam tugas

Setelah melakukan serangkaian pertemuan dengan para prajurit di daerah operasi itu, pada pukul 10.15 Wita Pangdam dan rombongan kembali naik ke heli bermaksud menuju Batalyon Tempur Teritorial (BTT) 401 dan Kodim 1630 Venilale, Viqueque.

Enam menit kemudian atau pukul 10.21, saat heli berada pada ketinggian sekitar 400 meter, muncul angin ribut dari arah barat, ditambah kabut tebal.

Heli kehilangan kendali dan akhirnya menabrak pohon di tebing di depannya, membelok ke selatan kemudian jatuh dan terbakar.

Semua badan pesawat turut terbakar, kecuali bagian ekor masih kelihatan bentuknya.

Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Yudhomo Sastrosoehardjo gugur dalam tugas setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh di Timtim.

Selain Pangdam Udayana, anggota TNI yang juga gugur pula dalam peristiwa itu adalah Komandan Korem 164/Wira Dharma Dili Kol (Inf) Salamat Sidabutar dan 10 orang lainnya.

Yakni Asisten Operasi Kasdam IX Udayana Kol (Inf) Satria Buana, Asisten Intelijen Kasdam IX Udayana Kol (Inf) Pangandaran Napitupulu, Komandan Sektor A Kolakops (Komando Pelaksana Operasi) Timtim Kol (Inf) Jodi Kusuma, Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Korem 164/WD Letkol (Inf) Simson G Sigar, Kapten CPL Kusmayadi (pilot), Kapten CZI Mawi Asmawi (kopilot), Letda (Inf) Arifin (Ajudan Pangdam), Serka Supardi, dan Sertu Sutardjo (teknisi pesawat).

Sedangkan Komandan Satuan Tugas Penerangan Korem (Dansatgaspen) 164/WD Kapten (Inf) Muhammad, yang sebelumnya mengalami luka berat, akhirnya meninggal dalam perjalanan.

Sejumlah saksi mata yang berada di tempat kejadian jatuhnya heli naas menuturkan, ketika jatuh dan terbakar, terdengar tangisan dan jeritan dari dalam pesawat yang sedang jatuh.

Kapten Muhammad, ketika pesawat dalam posisi jatuh, dengan cepat mencoba melompat keluar melalui jendela pesawat dan membuang badan ke arah utara yang penuh rumput.

Ia mengalami luka pada kaki dan tangan yang cukup berat, tetapi kemudian tewas saat perjalanan evakuasi.

Semua prajurit yang memberi hormat saat keberangkatan rombongan itu dan akan lepas landas terlihat gemetar ketika mengetahui pesawat heli itu jatuh.

Mereka kemudian secara serentak berlari menuju tempat kejadian, tetapi para korban tidak sempat diselamatkan.

Ada korban yang masih sempat berteriak setelah tertimbun reruntuhan pesawat, tetapi kemudian ikut gugur.  (tribunmanado.co.id/finneke wolajan)

Berita Terkini