TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang bocah 10 tahun di Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogjakarta tewas setelah makan sate diduga beracun.
Peristiwa ini berawal saat sang ayah yang bekerja sebagai driver ojek online membawa pulang paket yang ditolak penerima.
Paket yang dikirim seorang perempuan tersebut tanpa menggunakan aplikasi.
Sang penerima menolak paket tersebut karena merasa tak memesannya.
Kasus ini viral di media sosial dan pertama kali tersebar di Facebook Info Cegatan Jogja (ICJ) oleh akun bernama Fahmi Ansy.
Fahmi menyebut ada seseorang yang mengunggah kisah memilukan yang menimpa tetangga desanya.
Belakangan diketahui korban berinisial NFP yang masih berusia 10 tahun.
Bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) itu berasal dari asal Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.
Ia meninggal dunia karena keracunan makanan, Minggu (25/4/2021) kemarin.
Siswa kelas empat itu meninggal dunia setelah menyantap sate pemberian orang tak dikenal yang diterima oleh ayahnya yang bekerja sebagai pengemudi ojek online (Ojol).
Kepala Sekolah SD Muhamadiyah IV Karangkajen, Jawadi mengatakan, dirinya mendapat kabar jika anak didiknya telah meninggal dunia sekitar pukul 18.15 WIB.
Ia ditelepon oleh seorang staf sekolah di SD Muhamadiyah IV Karangkajen yang mengabarkan bahwa murid berinisial NFP dinyatakan meninggal karena keracunan.
Saat itu juga, Jawadi meminta para guru untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
"Begitu dipastikan ternyata memang betul. NFP sudah meninggal karena keracunan," katanya, saat ditemui Tribunjogja.com, Senin (26/4/2021)
Jawadi sempat tak percaya, karena menurut pengetahuannya jika seseorang keracunan makanan tidak mungkin bereaksi sangat cepat.