Kapal Nanggala Hilang Kontak

Diduga Tenggelamnya KRI Nanggala 402 Gagal Retrofit, Hasanuddin Minta Agar KRI Cakra 401 Digrounded

Editor: Fistel Mukuan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal selam KRI Nanggala-402 bertolak dari Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (6/9/2014). Kegiatan itu bagian dari penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana kepada Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hilangnya kapal selam Nanggala-402 milik TNI Angkatan Laut sangat menghebohkan Indonesia.

Tenggelamnya kapal selam Nanggala-402 di perairan Bali menjadi perhatian khusus pemerintah Indonesia.

Bukan hanya Indonesia dari negara tetangga ada juga yang sudah membantu untuk pencarian kapal selam Nanggala-402.

Hingga kini kapal selam Nanggala-402 belum juga memperlihatkan wujudnya.

Namun sedikit demi sedikit, bagian-bagian dari kapal pun mulai ditemukan. 

kapal selam Nanggala-402 hilang pada Rabu (21/4/2021), kapal selam Nanggala-402 membisu di tengah lautan.

Kapal selam Nanggala-402 itu awalnya akan dipergunakan untuk latihan penembakan torpedo. Sebanyak 53 ABK ikut dalam kapal selam tersebut.

Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin mengungkapkan rasa prihatin yang mendalam atas tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402.

"Kami mengucapkan rasa prihatin dan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas tenggelamnya KRI Nanggala 402 yang menyebabkan gugurnya 53 orang syuhada TNI," kata polikus PDI Perjuangan (PDIP) ini, kepada wartawan, Minggu (25/4/2021).

Hasanuddin mengungkapkan, KRI Nanggala 402 itu diretrofit tahun 2012 dengan menghabiskan anggaran sekitar USD 75 juta atau sekitar Rp 1,05 Triliun.

"Retrofit itu bukan sekadar mengganti suku cadang, tapi diperkirakan juga ada perubahan kontruksi dari kapal selam tersebut terutama pada sistem senjata torpedonya," ujarnya.

Di tahun yang sama, kata dia, KRI Nanggala 402 melakukan uji penembakan tetapi gagal lantaran torpedonya tak bisa diluncurkan karena sistem penutupnya bermasalah.

Dalam peristiwa itu 3 orang prajurit terbaik gugur.

Kemudian, tambahnya, kapal selam buatan tahun 1978 itu kemudian diperbaiki lagi oleh team dari Korea Selatan.

"Saya menduga pada hasil perbaikan ini ada hal-hal atau kontruksi yang tidak tepat sehingga KRI Nanggala 402 tenggelam. Ini sangat disayangkan," ucapnya.

Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. ((KOMPAS.com CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO))
Halaman
12

Berita Terkini