Kepala Balai TNBNW Supriyanto memaparkan bahwa luas TNBNW sekitar 282.008 hektare.
Baca juga: Menang Daihatsu Virtual Event, Dokter Wayan, Customer Daihatsu Paal Dua Dapat Motor Gratis
Baca juga: SELAMA 12 Tahun BCL Gantung Ariel NOAH, Baru Dapat Jawaban Sekarang, Unge Singgung Tanggung Jawab
Baca juga: KETIKA Ivan Gunawan Sentil Sosok Ayah Asli dari Bayi Nadya Mustika, Rizki DA Sampai Bilang Hal ini
Hal itu setelah dilakukan pemetaan lokasi tambang masyarakat dan perambahan hutan.
Supriyanto mengatakan lokasi TNBNW terbesar yang dijadikan area pertambangan terletak di Desa Toraut Kecamatan Dumoga Barat.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah agar tidak lebih meluas,” katanya.
Terkait degan perambahan hutan terus diupayakan untuk diadakan penanaman bibit pohon.
Meski demikian, pihaknya menyatakan dukungan terhadap langkah Polri dalam upaya penegakkan hukum di wilayah Bolmong.
Baca juga: Online Sales Event Semangat Baru Menjadi yang Terdepan Bersama Hasjrat Toyota
Baca juga: Hari Kartini dan Semangat Kemandirian Wanita ala Lexi Lady
Baca juga: Peringatan Dini Besok Jumat 23 April 2021, BMKG: 10 Wilayah Alami Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Yahya Fasa mengatakan, perizinan tambang adalah wewenang Pemprov namun bukan berarti dibiarkan pemerinah daerah.
Selain itu akibat dari dampak pertambang, terjadi pencemaran lingkungan di tiga aliran sungai.
Yakni Sungai Toraut, Sungai Dumoga dan Sungai Ongkak.
“Pada dasarnya Pemda Bolmong mendukung sepenuhnya upaya penagakan hukum yang dilakukan oleh Polri,” kata Yahya.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Jumat, 23 April 2021, 12 Wilayah Waspada Dilanda Cuaca Ekstrem
Baca juga: 5 Populer Kemarin, dari Gempa Megathrust Kian Nyata, Kopassus Belum Sadarkan Diri, hingga RA Kartini
Ketua DPRD Bolong Welty Komaling mengapresiasi upaya Polri dalam upaya Harkamtibmas.
“Bagi kami sebagai wakil rakyat, Gakkum adalah panglima," kata dia.
Dalam upaya razia PETI ada dua hal yang harus diperhatikan.
Yakni waktu pelaksanaan dan Objek.
"Sebab masyarakat Dumoga 70% adalah penambang, dan aktivitas pertambangan sudah berjalan sekitar 40 tahun,” ungkap Welty.
Baca juga: AKBP Nova Irone Surentu Sosok Kartini Masa Kini di Polres Bolmong