Reshuffle Kabinet

Rencana Reshuffle Kabinet, 3 Catatan Penting dari Yusa Farchan, Sebut Nadiem Tak Punya Visi Jelas

Editor: Alexander Pattyranie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nadiem Makarim

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Rencana Reshuffle Kabinet Indonesia maju jilid II semakin menarik dibahas.

Isu reshuffle kabinet muncul setelah penggabungan Kemendikbud-Ristek dan pembentukan Kementerian Investasi disepakati Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

BERITA POPULER :

Baca juga: Deretan Aset Keluarga Cendana Soeharto Direbut Negara pada Zaman Jokowi, Ada Ratusan Rekening

Baca juga: Fakta Dokter Lecehkan Pasien Wanita, Masukkan Benda Ini ke Organ Intim hingga Rekaman Jadi Bukti

Baca juga: Fakta Baru Kasus Penganiayaan Perawat Diungkap Polisi, Berbeda dengan Pengakuan Istri Pelaku

TONTON JUGA :

Ada 3 Catatan Penting dari Yusa Farchan.

Terkait wacana reshuffle kabinet tersebut, Direktur Eksekutif Citra Institute Yusa Farchan memberikan tiga catatan penting.

Pertama, reshuffle kabinet harus memberi efek positif sekaligus mengembalikan kepercayaan publik bagi terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang akuntabel, kredibel, dan berorientasi pada kepentingan publik.

"Reshuffle bukan hanya wacana dan urusan kelompok elite tetapi juga menyangkut hajat hidup orang banyak.

Sirkulasi dan penyegaran anggota kabinet diperlukan untuk memastikan terselenggaranya good governance berbasis kepentingan publik yang lebih luas," katanya, Senin (19/4/2021) di Jakarta.

Dalam konteks ini, menurut Yusa, dibutuhkan figur menteri yang tidak hanya kompeten, tetapi juga inovatif, berani, dan mampu menciptakan terobosan-terobosan segar dalam kebijakan pemerintahan.

Kedua, reshuffle tentu merupakan hak prerogatif presiden.

Publik hanya bisa berspekulasi sekaligus menaruh harapan besar atas bongkar pasang kabinet tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini