Pada awal kedatangannya, Mandzukic mengungkapkan tekadnya untuk menjadi monster di San Siro layaknya Zlatan Ibrahimovic.
"Dia (Ibrahimovic) masih monster di lapangan dan saya akan mencoba untuk menjadi yang sama," kata Mandzukic pada Januari lalu, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Saya pikir kami akan melakukannya dengan sangat baik bersama-sama," tambahnya.
Namun, fakta bahwa dia tak merumput selama 10 bulan tampaknya berpengaruh besar pada kondisi striker asal Kroasia itu.
Alih-alih menjadi monster di lapangan, Mandzukic justru tak mampu memberi banyak kontribusi karena cedera.
Mandzukic baru merumput sebanyak lima kali dan belum mencetak satu gol pun untuk AC Milan sejak didatangkan ke San Siro.
Menurut statistik Transfermarkt yang dikutip BolaSport.com, dia baru bermain dalam 158 menit yang terbagi dalam 4 pertandingan Liga Italia dan satu Liga Europa.
Mandzukic baru kembali ke skuad dalam kemenangan 3-1 atas Parma pada 10 April lalu, tapi dia hanya menghangatkan bangku cadangan.
Sadar akan minimnya kontribusi untuk klub, Mandzukic pun menolak untuk menerima gaji buta (gabut).
Menurut laporan kantor berita Italia, ANSA, yang dikutip BolaSport.com, Mandzukic menolak menerima gaji untuk bulan Maret karena sama sekali tak bermain.
Keputusan eks striker Bayern Muenchen ini pun mendapatkan pujian dari Presiden AC Milan, Paolo Scaroni.
Paolo Scaroni juga mengungkapkan bahwa AC Milan akhirnya menyumbangkan gaji Mandzukic yang senilai 300 ribu euro (Rp5,2 miliar) itu untuk yayasan klub.
"Suatu sikap yang luar biasa" kata Scaroni, dikutip BolaSport.com dari ANSA.
"Ini menunjukkan etika dan profesionalisme Mario Mandzukic dan rasa hormatnya kepada Milan."