Jemy V. Confido, SGM Telkom Corporate University yang juga menjadi Chairman of ITDRI mengatakan, Telkom diberikan misi besar oleh Kementerian BUMN, yakni untuk membantu
menurunkan gap digital talent Indonesia, mendorong kemandirian teknologi Indonesia dan
meningkatkan global innovativeness index Indonesia.
Untuk itulah Telkom membentuk ITDRI yang dikoordinir oleh divisi yang memang tugasnya mengembangkan keahlian seluruh karyawan Telkom Group, yakni Telkom Corporate University Center.
"Pengembangan startup adalah cara paling jitu untuk menggapai ketiga misi tersebut sekaligus," jelasnya.
Katanya, Telkom sudah lama berkecimpung di area ini, sejak 2012 bahkan sebelum itu.
Baca juga: Diskusi Kemenparekraf dan Musisi Soal Program Musicpreneur untuk Wisata Likupang di Tribun Manado
Baca juga: Terduga Teroris Lawan Petugas Pakai Samurai, Akhirnya Densus 88 Lumpuhkan dengan Timah Panas
Baca juga: Ciri-ciri Menteri yang Direshuffle Jokowi, Satrio: Sering Ditegur Jokowi Langsung
Telkom berpengalaman membangun inkubator korporasi (Program Indigo Creative Nation), akselerator dan follow-on funding melalui corporate venture capital (PT. Metra Digital Investama, MDI), inkubator karyawan atau intrapreneur (Program Digital Amoeba), hingga inkubator sosial di bidang CSR (Program Wirakarya).
Telkom juga terus mengembangkan platform pembelajaran, seperti Pijar Mahir, Pijar Sekolah serta Digilearn, belum termasuk hasil-hasil inovasi karyawan kreatif seperti Studext,
Soundfren, dan Sprinthink.
"Kami dari Telkom-ITDRI sangat mendukung inisiatif Gojek ini, dan berminat untuk mencurahkan segenap pengalaman dan kapabilitas kami mensukseskan gerakan Muda Maju Bersama," jelasnya.
Tidak hanya pendampingan kepada para talenta Timur Indonesia, Telkom juga membuka kolaborasi seluas-luasnya antara ITDRI dengan jaringan kerja di Timur Indonesia, baik kampus, lembaga pemerintah, maupun komunitas, untuk bisa terkoneksi dengan jaringan kerja
BUMN yang dimiliki.
ITDRI adalah jembatan penghubung. Dengan memanfaatkan fasilitas dan kapasitas yang dimilikinya,
ITDRI dapat menyediakan akses para startup di timur ke ekosistem yang relevan.
Sebaliknya juga, meringankan biaya ekosistem pendukung startup untuk hadir dan berkembang di area timur ITDRI yang dimotori oleh Telkom.
"Posisi ini akan lebih mudah untuk masyarakat menerima penjelasan dan value dari menjadi startup dan juga korporasi lain, terutama BUMN untuk ikut pula bergabung mendukung," kata Aris Dwi Tjahjanto, EVP Telkom Regional VII & Regional Leader TREG VII ITDRI Sulawesi, Maluku, Papua.
Rijanto Utomo - EVP Telkom Regional VI dan Regional Leader TREG VI ITDRI (Kalimantan)
menjelaskan, Program 1000 Startup akan dimulai dari penjelasan dan kampanye oleh Gojek,
informasi serta registrasi awal dilakukan melalui Gojek dan bisa jadi akan ada beberapa aktivitas
pendukung melalui ITDRI dan jaringan kerjanya.
Peserta bisa individu maupun sudah berupa tim, walaupun tahap awal adalah per individu.
Selama 3 bulan ini, peserta diberi kesempatan belajar dan tips-tips membangun startup, untuk kemudian membentuk tim jika belum memilikinya dan
mengusulkan ide inovasi final.
Peserta terpilih (harapannya 1.000 startup), akan mengikuti pengembangan lebih lanjut atas ide inovasinya selama 3 bulan, dan dieliminasi hingga 100 startup yang akan dimediasikan kepada para investor (demo day).