KKB Papua Tembak Mati Tukang Ojek di Kabupaten Puncak, Peluru Tembus Kepala, TNI dan Polri Siaga 1

Editor: Finneke Wolajan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang tukang ojek ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Rabu (14/4/2021) siang.

KKB Papua itu diduga berada di wilayah ketinggian yang terletak di ujung bandara.

Dari posisi itu, KKB Papua memiliki jarak tembak cukup dekat ke pesawat terbang yang hendak mendarat di Beoga.

"KKB ada di Gunung Yakobra, Kampung Julugoma, itu ada di ujung bandara.


KKB Papua

Jadi kalau pesawat masuk, mau dari barat atau timur, nanti tetap pintu masuknya lewat utara, itu ada cekungan makanya tetap pesawat akan merendah.

Di situlah kesempatan KKB tembak, paling aman itu pakai helikopter," kata Ali Akbar.

3. Berharap ada tambahan pasukan

Ali Akbar berharap tambahan pasukan segera tiba ke Beoga, sehingga pengamanan area bandara bisa dilakukan.

"Kecuali ada penebalan pasukan untuk kuasai sebelah (ujung bandara) baru kita bisa nyatakan aman dan pesawat bisa masuk," kata dia.

4. ASN diminta bertahan

Sementara itu, Bupati Puncak Willem Wandik meminta aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai kontrak untuk tetap bertahan di Distrik Beoga.

"Saya berharap ASN dan semuanya tetap berada di Beoga sampai kondisi aman baru saya izinkan keluar, karena selaku Bupati Puncak akan mengizinkan mereka selama dua atau tiga pekan meninggalkan tempat tugas, " kata Bupati Wandik, Selasa (13/4/2021).

Menurutnya, warga belum bisa keluar dari Distrik Beoga karena terkendala transportasi. Namun, jika situasi kondusif, Pemkab Puncak akan memfasilitasi mereka keluar dari wilayah itu.

"Mereka memang membutuhkan pemulihan trauma dengan mengizinkan keluar sementara dan kembali lagi bertugas ke Beoga karena masyarakat sangat membutuhkan pelayanan mereka," kata Bupati Wandik.

Pesan Menohok Kadisdik untuk KKB Papua Penembak 2 Guru di Beoga

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait memberikan pesan menohok kepada KKB Papua penembak 2 guru di Beoga.

Sohilait juga angkat bicara terkait tuduhan KKB Papua yang menyebut kedua guru tersebut adalah mata-mata TNI Polri.

Diketahui, guru SD Inpres Beoga, Oktovianus Rayo, dan guru matematika SMPN 1 Beoga, Yonatan Randen, tewas ditembak Kelompok Kriminal (KKB).

Sohilait pun menitipkan pesan kepada para pelaku penembakan.

"Guru-guru yang kalian bunuh itu mau menyelamatkan anak-anak kalian (dari kebodohan)," kata Sohilait di Jayapura, Senin (11/4/2021).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Pesan Kadisdik Papua kepada KKB: Guru yang Kalian Bunuh Itu Ingin Menyelamatkan Anak-Anak Kalian...'

Sohilait juga angkat bicara tentang tuduhan KKB Papua yang menyebut Oktovianus adalah mata-mata aparat keamanan.

Ia menyebut tuduhan itu sangat keji.

Sohilait menyebutkan, letak secara geografis dan sarana infrastruktur yang minim di Beoga membuat tak banyak guru yang mau ditempatkan di lokasi itu.  

Apalagi, Beoga berada di ketinggian 3.500 meter dari permukaan laut.

"Mereka berdua itu guru-guru honorer, karena tidak mungkin ada guru saya dengan situasi begitu mau mempertaruhkan nyawanya dengan membawa-bawa senjata, saya pikir itu tidak benar, jangan mengalihkan opini setelah kalian menghilangkan orang punya nyawa," kata Sohilait.

Selain itu, ia juga menyebut masih ada tujuh guru yang berada di Beoga.

"Kemarin (10/4/2021) yang sudah dievakuasi tiga guru dan dua keluarganya.

Masih ada tujuh guru di Beoga, tapi dalam perkembangannya mereka bisa ukur-ukur sendiri apa mereka mau dievakuasi atau tetap di Beoga," kata Sohilait.

KKB Papua menembak Oktovianus Rayo yang sedang menjaga kios di rumahnya di Kampung Julugoma pada Kamis, sekitar pukul 09.30 WIT.

Oktovianus tewas setelah menderita dua luka tembak di rusuk kanan.

Sedangkan Yonathan menjadi korban penembakan pada Jumat sore. Ia mengalami luka tembak di bagian dada.

Yonathan sempat dilarikan masyarakat ke Puskesmas Beoga, tetapi nyawanya tak tertolong. Kedua jenazah dievakuasi ke Mimika pada Sabtu (10/4/2021).

Evakuasi akhirnya bisa dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Puncak membayar sejumlah uang tebusan kepada KKB untuk membiarkan pesawat masuk ke Bandara Beoga.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Situasi Terkini Distrik Beoga Setelah Teror Brutal KKB Papua, Makanan Nipis dan ASN Diminta Bertahan dan tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Habisi 2 Guru, KKB Tembak Mati Pengemudi Ojek, 2 Peluru Bersarang di Tubuh Korban"

Berita Terkini