Pun dalam kitab-kitab fiqih terkemuka (misalnya Fiqih Sunnah, Fiqih Islam wa Adillatuhu, Fiqih Empat Madzhab), hanya dicantumkan doa berbuka, namun tidak dicantumkan doa sahur.
Dengan demikian, doa sebelum makan sahur sama dengan doa sebelum makan. Yakni:
بِسْمِ اللَّهِ
Bismillah
Terjemahannya, “Dengan menyebut nama Allah”
Membaca basmalah ini berdasarkan hadits shahih:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia menyebut nama Allah Ta’ala. Dan jika ia lupa, hendaklah ia membaca ‘Bismilaahi awalahu wa aakhirahu’” (HR Tirmidzi dan Abu Dawud)
Sedangkan doa yang lebih populer namun dipersoalkan keshahihannya adalah:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allohumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar
Terjemahannya, “Ya Allah, berkahilah untuk kami apa yang Engkau karuniakan kepada kami dan peliharalah kami dari adzab neraka” (HR Imam Malik dalam Al Muwatha’)
(Tribunjogja.com)
Artikel ini sudah tayang di :