Berita Heboh

3 Anak Yatim Piatu Hidup Susah, Berjuang Agar Tetap Hidup, Begini Kehidupan I Ketut Pait dan Adik

Editor: Indry Panigoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketut Pait bersama adiknya saat makan disekitar rumahnya. Bocah yatim piatu ini hidup serba kekurangan.

"Mereka hidup bertiga. Wayan Dika masih belum bersekolah, Ketut Pait baru kelas III, dan Ni Komang Desi tak bersekolah, biasanya berjualan masker serta tissue ke Denpasar. Ketika Desi berjualan otomatis mereka hidup berdua. Semua kegiatan dilakukan hanya berdua," ungkap I Gede Andi, Selasa 6 April 2021.

Kata Gede Andi, Ni Komang Desi berjualan masker serta tissue setelah ditinggal orang tuanya.

Mereka tak memiliki pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan kecuali dengan berdagang di Denpasar.

Biasanya Ni Komang Desi berangkat ke Denpasar bersama bibinya yang juga kerja sebagai dagang

Ditambahkan, tiga anak yatim piatu merupakan KK miskin.

Mereka mendapat bantuan dari pemerintah berupa program keluarga harapan (PKH) sejak kedua orang tuanya masih ada.

Beberapa hari kemarin, kata Andi, ketiga anak yatim piatu ini mendapat bantuan dari Relawan Komunitas Peduli Bali, Provinsi Bali.

Dari relawan memberikan sembako berupa beras, mie, dan kebutuhan lainya.

Atap rumah serta dindingnya yang rusak diperbaiki oleh Relawan Komunitas Peduli Bali.

Diberikan tempat tidur, hingga kebutuhan yang dibutuhkannya. Rencana adik I Ketut Pait akan disekolahkan oleh Komunitas.

"Saya sebagai sepupunya bersyukur dengan bantuan tersebut. Ni Komang Desi yang semula jualan di Denpasar sekarang berhenti karena kebutuhan adiknya terpenuhi," kata Gede Andi.

Saat ini kondisi rumahnya sudah layak ditempati, tidak rusak seperti sebelumnya.

Koordinator Relawan Komunitas Peduli Bali, Gede Wirya, mengaku sempat memberi bantuan sembako dan memperbaiki rumah ketiga bocah yatim piatu.

Rencananya, para donatur yang tergabung di Komunitas Peduli Bali akan menanggung biaya sekolah mereka.

Harapannya mereka tidak sampai putus sekolah.

Halaman
123

Berita Terkini