Namun, kata Zulaimi, proses pengajaran perakitan bom itu tidak berjalan mulus. Pasalnya, bom yang dibuatnya sempat meledak lantaran suatu kesalahan. Ketika itu, sejumlah orang yang diajarakannya menjadi tak percaya dan kapok merakit bom bersama Zulaimi.
”Saya mengajarkan kepada mereka cara mencampurkan aseton Cair H2O2 cair dan HCL sekaligus hingga menyebabkan terjadinya letupan. Setelah hal tersebut terjadi, mereka yang ada di situ yang mau belajar terlihat seperti kapok karena ada letupan, jadi mereka enggak berani," ujar dia.
Diceritakan Zulaimi, hanya Habib Husein Hasny saat itu yang masih mempercayainya. Zulaimi kemudian diminta menyempurnakan perakitan bom tersebut.
"Setelah saya pulang ke rumah, sampai ke rumah hanya Habib yang menelpon saya menanyakan kepada saya kesalahannya ada di mana," ujar dia.
Sementara itu terduga teroris Ahmad Junaidi juga mengakui perbuatannya yang sempat terlibat dalam pembuatan bom berbahan aseton peroksida (TATP).
Ia mengaku pernah diminta menjemur bahan peledak di rumahnya oleh Zulaimi Agus.
"Saya pernah dihubungi untuk menjemur berbentuk bahan peledak yang dari aseton dan HCL selama 3 hari di rumah dan lalu saya serahkan kembali kepada Agus," kata Ahmad.
Setelah dijemur, Ahmad menuturkan bahan peledak itu kemudian menjadi berbentuk seperti bubuk. Kemudian, bahan peledak itu dimasukkannya ke dalam toples.
"Setelah itu saya kumpulkan menjadi 3 toples sosis dalam bentuk serbuk yang sudah kering," ungkap dia. (tribun network/igm/dod)
• Hasil Manchester United vs Brighton, The Red Devils Comeback Lagi, Kini Jauhi Leicester di Klasemen
• POPULER Sulut - Antar Pulang Istri Orang, Billy Dikeroyok | Jemaat Katedral Tenang Lihat Banser
• Masih Ingat Rika Tolentino Kato, Istri Yusril Ihza Mahendra? Sosok Cantik dan 30 Tahun Lebih Muda
Berita tentang Teroris lainnya.