Terkini Nasional

Kisah Sofyan Tsauri, Polisi Tercuci Otaknya Sampai Pernah Masuk Kelompok Teroris: Suka Berjihad

Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Sofyan Tsauri, Polisi Tercuci Otaknya Sampai Pernah Masuk Kelompok Teroris

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah teror terjadi di Indonesia saat ini.

Mantan teroris, Sofyan Tsauri buka suara soal sejumlah teror yang kembali terjadi, mulai dari bom bunuh diri Makassar hingga penyerangan di Mabes Polri.

Hal itu diungkapkannya dalam acara DUA SISI tvOne, Kamis (1/4/2021).

Menurut Sofyan, kelompok teroris memiliki kemampuan cuci otak yang kuat hingga bisa merekrut para anggota baru.

Kejadian itu pula yang dulu dialami Sofyan.

Ilustrasi Terorisme ((Shutterstock ))

Sebagai seorang polisi, Sofyan sempat tergabung dalam kelompok teroris.

"Yang pertama saya kebobolan karena kuatnya dan masifnya brain washing di kelompok ini," ujar Sofyan.

"Yang itu membuat saya akhirnya tunduk kepada doktrin tersebut."

Kesukaannya pada aksi kepahlawanan dimanfaatkan kelompok teroris untuk merekrutnya.

Sofyan menyebut, biasanya, kelompok teroris terus memberi doktrin yang keliru tentang makna jihad.

"Saya punya sifat suka dengan heroik, suka dengan kepahlawanan, suka dengan jihad," kata Sofyan.

"Tapi siapa sangka ketika kita memasuki kelompok tersebut malah menyimpan pemahaman yang keluar dari pemahaman ahlussunnah wal jamaah."

"Yang cenderung mereka fatalistik dalam memahami agama."

Bahkan, Sofyan menyebut kelompok teroris terus mendoktrin hingga para anggota memiliki pemikiran jahat.

"Ada bab-bab yang kaitannya dengan amalan hati mereka kesampingkan, lalu mereka kedepankan dengan fikihnya," jelasnya.

Halaman
123

Berita Terkini