Terkini Nasional

Ingat Abdullah Hehamahua? Mantan Penasehat KPK, Kini Sebut Bom di Makassar Pengalihan Perhatian

Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abdullah Hehamahua

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat dengan Abdullah Hehamahua? Dia adalah penasehat KPK dari tahun 2005-2013.

Baru-baru ini dia menanggapi soal Atribut FPI yang ditemukan di salah satu rumah terduga teroris di Jakarta dan Bekasi.

Abdullah Hehamahua, menilai bahwa itu hanyalah sebuah operasi intelijen.

Hal itu disampaikannya kepada wartawan usai beraudiensi dengan Fraksi PKS DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/3/2021).

"Semua itu adalah operasi intelijen," kata Abdullah.

Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua (KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI)

Abdullah menyebut, temuan atribut FPI di kediaman terduga teroris hanyalah upaya rekayasa untuk mengalihkan perhatian terhadap kematian 6 anggota FPI.

"Itu adalah operasi intelijen untuk mengalihkan perhatian terhadap TP3, mengalihkan perhatian terhadap HRS (Rizieq Shihab), maka ada bom."

"Coba Anda perhatikan bom pagi, siang ditangkap. 6 orang dibunuh (anggota FPI) sudah berapa bulan tidak tahu siapa pembunuhnya. Itu bukti operasi intelijen," ujarnya.

Lantas, siapakah Abdullah Hehamahua ini?

Profil Abdullah Hehamahua

Berikut profil Abdullah Hehamahua yang telah dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.

Nama Abdullah Hehamahua mulai dikenal banyak orang saat ia menjadi penasihat di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dilansir Tribun Jambi, Abdullah Hehamahua lahir di Ambon pada 1947.

Semasa kuliah, Abdullah pernah mengikuti organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Abdullah juga pernah menjadi wartawan dan penyiar radio Arief Rahman Hakim pada tahun 1975-1976.

Halaman
123

Berita Terkini