TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang warga bernama Sutiah menceritakan saat kilang minyak Balongan terbakar.
Warga Desa Sukaurip blok Wisma Jati, Balongan, Indramayu, Jawa Barat ini terbangun dari tidurnya pada Minggu (28/3/2021) malam pukul 23.00 WIB.
Ia terbangun lantaran mendengar huru-hara aksi demo ratusan warga Desa Sukaurip di depan Wisma Jati milik PT. Pertamina yang berada di Kecamatan Balongan.
"Saya keluar (rumah) jam 11 malam. Itu sudah banyak orang di sini (Wisma Jati)," kata Sutiah kepada tribunnews.com di kediamannya, Desa Sukaurip blok Wisma Jati, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (30/3/2021).
"Warga pada ngamuk semua. Ada mungkin 200 orang, banyak," imbuh Sutiah.
Malam itu ratusan warga Desa Sukaurip menggelar unjuk rasa di depan Wisma Jati Balongan.
Mereka meradang lantaran sejak sore hari telah mencium bau limbah gas yang diduga kuat bersumber dari salah satu tangki kilang minyak milik PT Pertamina.
Biasanya, kata Sutiah, bau limbah gas dari kilang minyak Pertamina di Balongan tidak memasuki pemukiman warga Desa Sukaurip blok Wisma Jati.
"Warga pengennya limbahnya engga bau di sini. Minta penjelasan. Biasanya engga ada bau limbah gas. Jarang. Kemarin baunya tajam," ujar Sutiah.
• Tanggapan Direktur Utama Pertamina soal Penyebab Kilang Minyak Kebakaran: Masih Diinvestigasi
Aksi demo warga Desa Sukaurip malam itu berlangsung anarkis.
Mereka marah karena Pertamina menanggapi santai laporan terkait bau gas yang menyelimuti pemukiman mereka.
Kaca-kaca jendela Wisma Jati Balongan dihujani batu, pecah dan berserakan.
Sekuriti yang menjaga Wisma Jati bahkan sampai melarikan, takut terkena amukan warga.
"Polisi-tentara akhirnya datang semua. Laporan orang sini, Pertamina laporan karena warga pada ngamuk semua," tutur Sutiah.